Restoran ayam yang lain dari biasa

Sindonews.com - Restoran cepat saji yang menyediakan menu ayam sudah banyak jumlahnya, tapi 4 Fingers bukan seperti restoran kebanyakan. Ayamnya dilumuri saus spesial, dengan sentuhan ala Korea dan Jepang. Pilihan menunya juga lebih beragam.

Tidak sulit menemukan restoran dengan menu andalan ayam di kota-kota besar.Salah satunya 4 Fingers yang baru membuka cabang di Cilandak Town Square (Citos),Jakarta Selatan. Tapi jangan salah, restoran semi-fast food ini tidak seperti restoran ayam kebanyakan. Pasalnya, menu yang ditawarkan lebih beragam dengan penambahan sentuhan ala Korea dan Jepang.

Tengok saja value meals ala 4 Fingers.Katsu chicken sandwich, chicken burger, calamari & shrimp, chicken wrap, mungkin menu-menu umum yang biasa ditemukan di restoran ayam. Namun, restoran ini juga punya menu chicken rice box with kimchi, seafood rice box with kimchi, tofu rice box with kimchi, dan tidak seperti restoran ayam lain yang sepertinya anti-sayuran, di sini ada menu tofu salad.

Jadi penasaran kan? Chicken wrap misalnya, daging ayam chacha digulung dengan roti tortilla, diberi saus salsa, dan dilumuri kari mayo ala bumbu India. Tak lupa ditambahi selada dan irisan tomat serta mozzarella. Yang tak biasa adalah menu ayamnya.Biasanya ayam dimarinasi lebih dulu selama beberapa lama,sebelum akhirnya digoreng.Lain dengan ayam besutan restoran ini.

Ayam tidak dimarinasi, namun di-brush atau dikuas dengan saus pilihan. Proses penguasan ayam dilakukan setelah dimasak sehingga sudah pasti bumbunya terasa utuh sempurna melekat di kulit ayam. Sausnya boleh pilih, mau saus soy garlic atau hot spicy. Kedua saus ini bisa dirasakan pada crispy chickennya. Soy garlic terasa manis. Sementara untuk saus yang lain, hati-hati dengan rasa pedasnya.

“Saus yang kita buat mempunyai tekstur kental dan sebenarnya proses brushing sendiri lebih menyerap pada daging ayam. Daripada dengan proses pencelupan ke dalam bumbu karena begitu ayam diangkat, pasti bumbu ikut menetes,” kata Brand Manager 4 Fingers Ditha Fitriana. Sindo juga mencicipi kentang gorengnya. Dari tampilannya, kentang ini ditaburi dengan bubuk khusus, ada yang berwarna hijau dan merah.

Rupanya kentang ini ditaburi chili flakes, kosher salt, danseaweed. Jadi, dalam satu porsi kentang ada beragam rasa. Katsu chicken sandwich termasuk menu favorit di sini. Uniknya, roti yang digunakan adalah roti mantou yang digoreng sehingga ada rasa crunchy ketika digigit. Isinya pun tebal dengan daging ayam, saus, dan aneka sayuran. Chicken burger juga amat mengenyangkan.

Bagaimana tidak? Daging ayamnya tebal dan disediakan dengan kentang goreng. Diakui Ditha,restoran ayam memang sudah banyak. Tapi,restoran yang dikelolanya mempunyai ciri khas tersendiri. Dan lagi, penggemar ayam tidak terbatas pada usia. Anak-anak hingga orang dewasa menyenangi rasa ayam. Lalu, mengapa namanya 4 Fingers? Ada beragam alasan.

Ternyata nama ini didasari dari pemiliknya yang beranggotakan empat orang, jari kaki ayam juga empat buah.“Dan, makan ayam harus dengan empat jari,” kata Ditha, sambil memperagakan. Restoran waralaba asal Singapura ini mendekor ruangannya sedemikian rupa mengadaptasi tempat subway di Amerika. Ada grafiti dan mural yang penuh menghiasi dinding restoran, juga huruf-huruf penunjuk jalan seperti layaknya di sebuah subway.

Makanan dipatok dengan harga bersahabat, kisarannya Rp20 ribu–Rp50 ribu. Sementara untuk minuman Rp7.000 dengan pilihan terbatas hanya soda dan teh. Menurut Ditha, restoran ini menyasar konsumen usia 17–30 tahun. Namun, seperti layaknya restoran ayam lain, restoran ini tampak tak pernah sepi pengunjung anak-anak. Untuk penambahan menu, dijadwalkan enam bulan sekali.

Ditha juga menyatakan, pihaknya bakal mengeluarkan menu caesar saladdalam waktu dekat. Sementara ini, 4 Fingers dapat ditemui di Citos, Epicentrum,dan menyusul Kuningan City serta Pondok Indah.