Naik Rp1.500/liter, APBN hemat Rp31,5 T
A
A
A
Sindonews.com - Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jika dinaikkan sebesar Rp1.500 menjadi Rp6.000 per liter, maka pemerintah mengklaim bisa menghemat hingga Rp31,5 triliun.
"Kalau naik Rp1.500, maka jadinya Rp6.000 per liter. Penghematannya bisa Rp31,5 triliun," jelas Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (2/3/2012).
Sementara untuk opsi kedua, yakni subsidi tetap Rp2.000 per liter, dia mengatakan penghematan yang terjadi akan tergantung volume minyak.
"Opsi dua itu sebenarnya lebih terukur. Tapi masalahnya kalau ditanya berapa inflasinya, itulah yang susah. Tapi kalau penghematannya jelas. Penghematannya kan Rp2.000 setiap liternya. Jadi lebih mudah tinggal dihitung saja volume minyaknya," jelas dia.
Jika dilihat dari dampak ke inflasi, dia menuturkan opsi kenaikan Rp1.500 lebih memberikan kepastian ketimbang opsi kedua. Jika harga BBM naik Rp1.500, maka dampak ke inflasi akan sebesar 2,1 persen.
"Menjaga inflasi ya (lebih baik) yang naik Rp1.500. Tapi untuk subsidi, yang jumlahnya lebih pas ya di-tag Rp2.000," beber dia. (ank)
"Kalau naik Rp1.500, maka jadinya Rp6.000 per liter. Penghematannya bisa Rp31,5 triliun," jelas Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (2/3/2012).
Sementara untuk opsi kedua, yakni subsidi tetap Rp2.000 per liter, dia mengatakan penghematan yang terjadi akan tergantung volume minyak.
"Opsi dua itu sebenarnya lebih terukur. Tapi masalahnya kalau ditanya berapa inflasinya, itulah yang susah. Tapi kalau penghematannya jelas. Penghematannya kan Rp2.000 setiap liternya. Jadi lebih mudah tinggal dihitung saja volume minyaknya," jelas dia.
Jika dilihat dari dampak ke inflasi, dia menuturkan opsi kenaikan Rp1.500 lebih memberikan kepastian ketimbang opsi kedua. Jika harga BBM naik Rp1.500, maka dampak ke inflasi akan sebesar 2,1 persen.
"Menjaga inflasi ya (lebih baik) yang naik Rp1.500. Tapi untuk subsidi, yang jumlahnya lebih pas ya di-tag Rp2.000," beber dia. (ank)
()