Diambil alih, kinerja Inalum harus lebih baik

Jum'at, 02 Maret 2012 - 16:14 WIB
Diambil alih, kinerja...
Diambil alih, kinerja Inalum harus lebih baik
A A A
Sindonews.com - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan direncanakan untuk mengelola PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) setelah kepemilikannya diambil alih oleh Indonesia pada 2013 mendatang. Menteri Perindustrian MS Hidayat berharap kinerja Inalum nantinya akan semakin baik.

"Kinerja Inalum nantinya diharapkan dapat akan semakin baik ketika diambil alih 100 persen oleh Indonesia. Saya buat business plan bahwa setelah pengambil alihan ke Indonesia, seharusnya performance lebih baik. Jangan memble,” ucap Hidayat di Jakarta, Jumat (2/3/2012).

Seperti diketahui, porsi kepemilikan Inalum saat ini adalah 41,12 persen oleh pemerintah Indonesia dengan konsorsium swasta dan 58,88 persen oleh pemerintah Jepang yang tergabung dalam Nippon Asahan Alumunium.

Hidayat menjelaskan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang akan menunjuk BUMN mana yang nantinya mengelola Inalum.
“Nanti setelah diambilalih, kita tentukan cara pembayarannya, sumbernya dari mana, kemudian menentukan BUMN siapa yang handle,” ungkapnya.

Dirinya juga menambahkan, BUMN tersebut bisa berupa perusahaan baru atau yang sudah ada. Selain itu, kata dia, BUMN itu juga bebas untuk bekerja sama dengan mitra lokal dan asing. “Langkah pertama adalah pemerintah akan ambil alih dan akan tetap memegang mayoritas kepemilikan,” ucapnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menjelaskan, pemerintah Indonesia sudah memutuskan tidak akan meneruskan kerja sama dengan Jepang setelah mengambil alih kepemilikan Inalum.

Dia menyebutkan, tahap pertama proses pengambil alihan Inalum akan ditangani oleh Menteri Keuangan sebagai penentu sumber dana untuk membeli saham konsorsium Jepang yang sebesar 58,88 persen.

“Menteri Keuangan yang akan menyusun apa pendanaannya dari APBN atau dari Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) dulu,” kata Hatta.

Kemudian, lanjutnya, pemerintah akan menyusun rencana jangka panjang seperti peningkatan kapasitas dan keterkaitan dengan industri bahan baku alumunium di dalam negeri. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0465 seconds (0.1#10.140)