Segera Masuki Pra Studi Kelayakan

Senin, 05 Maret 2012 - 08:15 WIB
Segera Masuki Pra Studi Kelayakan
Segera Masuki Pra Studi Kelayakan
A A A


Sindonews.com - Penambangan emas di Blok Gunung Tumpang Pitu, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran yang dilaksanakan PT Indo Multi Niaga (IMN) dalam waktu dekat bakal memasuki proses pra studi kelayakan. Sampai saat ini proses penambangan itu masih dalam tahap eksplorasi dan belum melakukan eksploitasi tambang emas.

Dalam Media Visit, Manager Community Dovelopment PT IMN Pramono Triwahyudi menyampaikan, tahapan pra studi kelayakan itu memang sudah menjadi aturan dalam proses penambangan emas.

"Diperkirakan proses pra studi kelayakan itu bisa selama 18 bulan. IMN sampai tahun 2015 juga masih berkutat dalam kegiatan eksplorasi dan sama sekali belum melakukan eksploitasi. Dalam eksplorasi pun juga tidak menggunakan bahan berbahaya seperti mercury, kalaupun ditemukan kandungan mercury di lokasi tertentu, maka itu bekas aktivitas para penambang tradisional," kata Pramono Triwahyudi, Minggu 4 Maret 2012.

Selain itu, jika berjalan sesuai rencana, maka diperkirakan pada tahun 2015 nanti PT IMN akan memasuki tahap konstruksi sebagai persiapan kegiatan eksploitasi.

Dia menambahkan, penambang tradisional yang diduga ilegal itu tersebar di Desa Sumberagung itu diperkirakan jumlahnya mencapai 400-an penambang. Menghadapi persoalan itu, PT IMN samasekali tidak memiliki kewenangan dalam menertibkan dan menyerahkan persoalan itu pada penegak hukum dan Pemkab Banyuwangi.

Namun demikian, jika kelak Pemkab Banyuwangi meminta untuk melakukan kerja sama secara positif dengan penambang tradisional, maka PT IMN, kata Pramono, menyatakan kesiapannya.

Dia menambahkan, saat ini sudah terdapat lebih dari 10 titik pengeboran eksplorasi di Blok Gunung Tumpang Pitu. Pengeboran itu dilakukan untuk titik-titik potensi kandungan emas yang ada.

Pramono menerangkan, munculnya penambangan emas berawal sejak masuknya PT Hakman Platino Metallindo (PT HPM) untuk melakukan eksplorasi di wilayah Meru Betiri dan Gunung Tumpang Pitu tahun 1995. Kemudian, pada 2006, Bupati Banyuwangi mengeluarkan izin eksplorasi kepada PT Indo Multi Cipta (PT IMC) yang menggantikan PT HPM karena izinnya berakhir setahun sebelumnya.

Pada tahun itu juga, tepatnya 11 Agustus 2006, PT IMC memindahkan Kuasa Pertambangan kepada PT IMN. Sedangkan izin eksplorasi dengan wilayah seluas 11.621,45 hektare diperoleh PT IMN pada 16 Februari 2007. PT IMN juga telah mendapat persetujuan Menteri Kehutanan untuk kegiatan eksplorasi di kawasan hutan lindung dan hutan produksi tersebut.

Izin eksplorasi pun terus diperpanjang hingga tiga kali dan baru berakhir 7 Juli 2012. Dalam dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Amdal) PT IMN disebutkan bebatuan di Gunung Tumpang Pitu mengandung 2,3 gram emas per ton. Tiap tahun PT IMN akan memproduksi emas sebanyak 1,577 ton.

Sejak saat itu, Pesanggaran mulai menggeliat seiring aktivitas eksplorasi yang dilakukan. Disana saat ini juga terdapat sekitar dari 470 karyawan PT IMN. Sebanyak 384 orang atau 84 persen adalah karyawan lokal. Jumlah ini belum termasuk multiflier effect dari keberadaan PT IMN yakni dari 490 tenaga kontrak, 360 orang atau sekitar 74 persen di antaranya adalah orang lokal.

Sementara terkait persoalan Pemkab Banyuwangi meminta bagian saham dalam bentuk golden share dari PT IMN, Bupati Abdullah Azwar Anas mengaku sudah mendapat restu dari Gubernur Jawa Timur perihal perimintaan golden share atau yang disebutnya saham teritori.

"Pada dasarnya perusahaan siap memenuhi segala bentuk kewajiban kepada negara, sepanjang itu sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan. Jika ingin terlibat, silakan melakukan investasi melalui transaksi jual beli saham oleh badan usaha milik daerah, misalnya dan bukan meminta saham kosong, apalagi sampai sebesar 20 persen, tidak ada peraturannya itu,” tandas Pramono.

Menurut dia, jika yang dijadikan alasan Bupati agar rakyat mendapat hak mendapatkan keuntungan melalui kesetaraan permodalan lewat golden share atau saham teritori itu, maka PT IMN juga memiliki visi untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat demi terciptanya kesejahteraan.

"Itu kami wujudkan dengan sejumlah aktivitas pengembangan sosial dan lingkungan. Meski masih dalam masa eksplorasi kerangka investasi dan belum berorientasi pada keuntungan, namun sejumlah dana sudah kami gelontorkan untuk masyarakat sekitar," ujarnya. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6801 seconds (0.1#10.140)