Dunia usaha tak ingin daya saing merosot

Senin, 05 Maret 2012 - 10:04 WIB
Dunia usaha tak ingin daya saing merosot
Dunia usaha tak ingin daya saing merosot
A A A
Sindonews.com - Rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi dan tarif listrik tahun ini mendapat respons beragam dari kalangan dunia usaha.

Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Raja Sapta Oktohari mengatakan, dampak dari kenaikan harga BBM dan tarif listrik akan sangat dirasakan oleh pelaku usaha nasional terutama usaha kecil dan menengah (UKM).

“Tetapi, faktanya memang kita tidak bisa menghindari apa yang terjadi di pasar dunia, di mana (situasi) Iran mendongkrak harga minyak dunia,”ujar Okto saat dihubungi harian Sindo di Jakarta kemarin.

Salah satu pimpinan di OSO Group ini mengatakan, Hipmi sangat mengharapkan transparansi dari pemerintah mengenai rencana kenaikan BBM dan tarif listrik,sehingga dunia usaha bisa menyesuaikan. Menurut dia, pemerintah dan pengusaha serta pekerja harus bisa bersinergi agar bisa menghadapi situasi yang semakin sulit.

“Jangan sampai nanti harga minyak naik terus, tarif listrik naik lagi dan pengusaha disalahkan oleh pekerja. Pemerintah harus menyelamatkan UKM agar daya saing bangsa tidak menurun,” ujar pengusaha yang juga dikenal sebagai promotor tinju ini. Sementara, respons berbeda diungkapkan Wakil Sekjen Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Franky Sibarani.

Dia menegaskan Apindo menolak kenaikan tarif listrik dan harga BBM. ”Apindo menolak kenaikan tarif listrik dan harga BBM karena memberatkan industri,”tandas Franky. Kenaikan harga BBM dan listrik akan mendorong naiknya biaya produksi. Dia menjelaskan, Apindo telah melakukan perhitungan. “Berdasarkan hitungan yang tahun lalu kita lakukan,bisa naik 5–10 persen,” ujarnya.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4747 seconds (0.1#10.140)