Sumut impor 8.300 ton beras dari India
A
A
A
Sindonews.com - Badan Urusan Logistik (Bulog) Sumatera Utara (Sumut) akan kembali melakukan impor sebanyak 8.300 ton beras dari India. Tambahan impor tersebut dilakukan guna memenuhi kebutuhan stok beras dalam negeri yang dianggap kurang.
Belum lama ini Bulog juga telah melakukan impor beras sebanyak 9.200 ton dari Thailand dan Vietnam. “Impor dari India ini merupakan yang pertama kali dilakukan. Kami memilih India, karena dulu isunya Vietnam tidak bisa memberikan beras akibat bencana,” ujar Humas Badan Urusan Logistik (Bulog) Sumut Rusli di Medan, Minggu 4 Maret 2012.
Rusli mengatakan, beras dari India ini memiliki kualitas yang lebih baik dibanding beras asal Thailand maupun Vietnam.
Beras India, menurut Rusli memiliki kualitas patahan 10 persen, sementara beras asal Vietnam dan Thailand kualitas patahannya mencapai 15 persen. Hingga akhir Februari, tercatat sudah 122.700 ton beras impor masuk ke Sumut sejak September 2011.
Impor, tutur Rusli, dilakukan karena harga beras petani cukup tinggi dan tidak sesuai dengan HPP (Harga Pembelian Pemerintah). Namun, Rusli yakin tahun ini harga beras petani bisa sesuai HPP dan bisa dibeli Bulog. “Kami sedang menjajaki harga beras di tingkat petani. Jika ada yang sesuai dengan HPP, pasti akan kami beli,” kata dia.
Dia mengungkapkan, Bulog Sumut tahun ini menargetkan pembelian sebanyak 30.000 ton beras dari petani. Angka tersebut menurutnya naik 50 persen dari tahun lalu yang hanya 20.000 ton.
Rusli melanjutkan, pemerintah telah menaikkan harga beli ke petani menjadi Rp6.600 per kilogram (kg) dari tahun lalu yang hanya Rp5.060 per kg. Kenaikan tersebut dilakukan untuk meningkatkan pendapatan petani serta menyesuaikan dengan peningkatan biaya produksi yang terjadi.
Kepala Dinas Pertanian Sumut M Roem mengatakan, tahun ini produksi beras Sumut ditargetkan mencapai 4,207 juta ton gabah kering panen (GKP) atau naik 16,6 persen dari 3,6 juta ton produksi tahun lalu. Kenaikan tersebut akan didukung oleh adanya penambahan areal baru seluas 1.200 hektare (ha).
Selain itu, Dinas Pertanian Sumut juga akan meningkatkan produktivitas hasil panen petani di atas 47,74 kuintal per ha, yang sudah dicapai.
”Beban target produksi tahun ini sebanyak 4,207 juta ton cukup berat, tetapi harus diupayakan tercapai,” kata dia.
Secara terpisah, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI utusan Sumut, Parlindungan Purba mengatakan, pemerintah harus menghentikan impor beras terutama jika petani dalam keadaan masa panen. Impor menurutnya tidak lagi diperlukan, jika stok bahan pangan utama sudah memadai.
”Pemerintah harus melepas ketergantungan dengan beras impor dan mendorong minat tinggi petani bertanam padi,” tegas Parlindungan. (bro)
()