Korsel tertarik olah sampah di Sumbar

Senin, 05 Maret 2012 - 12:11 WIB
Korsel tertarik olah...
Korsel tertarik olah sampah di Sumbar
A A A
Sindonews.com - Presiden HAN & HAN Co.Ltd Kim Yun Kil dari Korea Selatan tertarik menanamkan investasi di Sumatera Barat senilai Rp1,3 triliun untuk mengolah sampah menjadi energi listrik.

“Minggu lalu kita bersama Kim Yun Kil sudah meninjau potensi sampah yang terkumpul di Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) Regional Payakumbuh, kemudian dilanjutkan penandatanganan MoU dengan Presiden HAN & HAN Co.Ltd Kim Yun Kil yang melibatkan lima kabupaten/kota yang memasok sampah ke TPA Regional, seperti Kabupaten Limapuluh Kota, Tanah Datar, Agam serta Kota Bukittinggi, dan Payakumbuh,” ungkap Gubernur Sumatera Barat Irwan Prawitno, di Gubernuran Sumatera Barat, Jalan Jenderal Sudirman, Padang, Senin (5/3/2012).

Kata Irwan, dirinya sangat setuju sekali ada investor yang akan mengolah sampah, sebab sampah saat ini merupakan masalah serius perkotaan, dengan adanya pabrik mengolah sampah menjadi energi listrik itu akan membantu menyelesaikan masalah sampah serta akan memberikan tambahan energi listrik di Sumatera Barat.

“Kalau hasil pembicaraan kita dengan investor tersebut, untuk menciptakan energi listrik setiap hari membutuhkan sampah seberat 700 ton, berat tersebut akan menghasilkan energi sebanyak 38,8 MW dengan luas bangunan yang dibutuhkan 10 hektar,” terangnya.

Lanjut Irwan, kalau dihitung-hitung dalam setiap harinya yang diorder di lima kabupaten kota tersebut jumlahnya sudah melebih kapasitas, jadi tidak perlu menkawatirkan kebutuhan itu, sebab menurutnya untuk pabrik mengolah sampah itu tidak memilih-milih jenis sampah. “Semua sampah baik organik maupun non organik siap untuk diolah,” ungkapnya.

Mengenai tanah untuk lokasi pabrik tersebut sudah disediakan seluas 17 hektar, tapi yang perlu diketahui energi yang dihasilkan oleh pabrik tersebut harus dibeli oleh PLN. “Ini masih tahap untuk mematangkan investasi tersebut, sebab modal yang ditanamkan itu jumlahnya mencapai Rp1,3 triliun,” tutupnya.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8216 seconds (0.1#10.140)