Pembenahan mesin momentum pertaruhan Mobil Esemka
A
A
A
Sindonews.com - Mobil Esemka menjalani pembongkaran mesin di fasilitas perbengkelan Solo Technopark (STP), Solo, Jawa tengah, hari ini. Keseriusan dan komitmen para teknisi mobil Esemka menjadi pertaruhan keberhasilan uji emisi mendatang.
Di ruang assembly line kompleks STP, empat teknisi memereteli blok mesin mobil Esemka. Mereka terlihat serius memindahkan bagian mesin dari tempatnya. Sambil memisahkan satu bagian dari induk mesin, teknisi juga memperhatikan hal-hal yang salah pada bagian tersebut.
Sebelum tengah hari teknisi hampir selesai membongkar seluruh bagian blok mesin. Dari bagian-bagian yang dibongkar telah muncul dugaan sementara penyebab produksi gas buang mobil Esemka berlebih saat diuji emisi di Balai Termodinamika Motor dan Propulsi (BTMP) Serpong, Tangerang, 27 Februari 2012 lalu.
“Tabung sirkulasi udara ke injektor kurang kuat, jadi mungkin ada celah udara yang menyebabkan kekuatan hisapannya tidak sempurna. Kemudian ada sisa oli yang masuk ke ruang pembakaran. Di sini cairan oli menjadi materi yang tidak seharusnya diproses dalam pembakaran. Wajar saja kadar karbonnya berlebih,” kata Yana, anggota tim teknisi mobil Esemka dari PT Tosuro Teknologi Delta Indonesia.
Dirinya dan tiga orang rekannya mendapat giliran pertama mengotak-atik mesin. Pada awalnya, empat orang ahli di bidang mesin mobil luar negeri ini membongkar aki, kap head silinder dan memindahkan saringan udara. Bagi para teknisi, perangkat-perangkat tersebut cukup mudah memperlihatkan sisa hasil pembakaran secara kasat mata.
Yana mengatakan, pembongkaran sekaligus analisa emisi merupakan hal ringan. Bahkan persoalan tersebut bisa dipecahkan hanya oleh bengkel kaki lima. Akan tetapi bagi Yana dan rekan-rekannya, pembenahan mobil Esemka adalah momentum pertaruhan nama perusahaannya sekaligus komitmen membawa produk automotif dalam negeri menuju pasaran nasional.
“Ini mudah saja, bengkel kaki lima bisa tahu mana letak kesalahan. Tapi mobil Esemka ini memiliki nilai lebih, yakni banyak yang menggantungkan harapan pada mobil Esemka. Kami sebagai teknisi makin serius untuk tidak mengecewakannya,” jelas teknisi asal Cikarang ini.
Di ruang assembly line kompleks STP, empat teknisi memereteli blok mesin mobil Esemka. Mereka terlihat serius memindahkan bagian mesin dari tempatnya. Sambil memisahkan satu bagian dari induk mesin, teknisi juga memperhatikan hal-hal yang salah pada bagian tersebut.
Sebelum tengah hari teknisi hampir selesai membongkar seluruh bagian blok mesin. Dari bagian-bagian yang dibongkar telah muncul dugaan sementara penyebab produksi gas buang mobil Esemka berlebih saat diuji emisi di Balai Termodinamika Motor dan Propulsi (BTMP) Serpong, Tangerang, 27 Februari 2012 lalu.
“Tabung sirkulasi udara ke injektor kurang kuat, jadi mungkin ada celah udara yang menyebabkan kekuatan hisapannya tidak sempurna. Kemudian ada sisa oli yang masuk ke ruang pembakaran. Di sini cairan oli menjadi materi yang tidak seharusnya diproses dalam pembakaran. Wajar saja kadar karbonnya berlebih,” kata Yana, anggota tim teknisi mobil Esemka dari PT Tosuro Teknologi Delta Indonesia.
Dirinya dan tiga orang rekannya mendapat giliran pertama mengotak-atik mesin. Pada awalnya, empat orang ahli di bidang mesin mobil luar negeri ini membongkar aki, kap head silinder dan memindahkan saringan udara. Bagi para teknisi, perangkat-perangkat tersebut cukup mudah memperlihatkan sisa hasil pembakaran secara kasat mata.
Yana mengatakan, pembongkaran sekaligus analisa emisi merupakan hal ringan. Bahkan persoalan tersebut bisa dipecahkan hanya oleh bengkel kaki lima. Akan tetapi bagi Yana dan rekan-rekannya, pembenahan mobil Esemka adalah momentum pertaruhan nama perusahaannya sekaligus komitmen membawa produk automotif dalam negeri menuju pasaran nasional.
“Ini mudah saja, bengkel kaki lima bisa tahu mana letak kesalahan. Tapi mobil Esemka ini memiliki nilai lebih, yakni banyak yang menggantungkan harapan pada mobil Esemka. Kami sebagai teknisi makin serius untuk tidak mengecewakannya,” jelas teknisi asal Cikarang ini.
()