Dirut Pertamina: Silakan audit Petral!
A
A
A
Sindonews.com - PT Pertamina (Persero) mempersilakan pihak berwewenang untuk segera melakukan audit terhadap PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral). Hal tersebut menanggapi permintaan Ketua DPR RI Marzuki Ali yang baru-baru ini mendesak agar Petral segera di audit.
Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan menyatakan, Pertamina saat ini masih mempertahankan Petral sebagai anak usahanya yang melakukan pengadaan minyak mentah dan produk BBM untuk kebutuhan di dalam negeri. “Keputusannya, sementara ini adalah tetap dijalankan seperti biasa, tapi kita juga open kalau mau dilakukan audit finansial dan audit operasional,” ujar Karen di Jakarta kemarin.
Petral, kata Karen, masih tetap menjalankan fungsinya dalam pengadaan minyak mentah maupun produk BBM untuk kebutuhan dalam negeri. “Semua transaksi bisnis tetap berjalan normal seperti biasa dan Petral yang 100 persen sahamnya dikuasai oleh Pertamina mendapatkan dukungan penuh dari perseroan dalam menjalankan bisnis tersebut,” tutur Karen Agustiawan.
Keberadaan Petral sebagai sole trading arm yang sekaligus menjalankan fungsi market intelligent bagi Pertamina merupakan best practices dalam bisnis trading minyak mentah dan produk BBM yang terjadi di pasar global. Bahkan, dengan dukungan kompetensi yang dimiliki Petral, Pertamina berhasil melakukan efisiensi pengadaan minyak mentah dan produk BBM senilai USD283 juta selama 2011 lalu.
“Petral telah melakukan transformasi bisnis dan memiliki sistem yang baik dalam menjalankan fungsinya.Petral telah menerapkan prinsipprinsip good corporate governance. Sebagaimana induk perusahaan, Petral juga telah diaudit oleh lembaga audit terkemuka Ernst and Young dan kami sangat terbuka untuk mempersilakan BPK sebagai auditor negara untuk melakukan audit apabila diperlukan audit lebih jauh,” kata Karen.
Vice President Corporate Communication Pertamina M Harun mengatakan,Petral masih memberikan profit signifikan bagi negara. Pada 2011 Petral membukukan trading sebanyak 266,42 juta barel yang terdiri dari 65,74 juta barel minyak mentah dan 200,68 juta barel berupa produk.
Dari aktivitas perdagangannya,Petral membukukan pendapatan sebesar USD31,4 miliar dengan profit margin sebesar USD47,5 juta. Petral berhasil membukukan efisiensi harga yang didapat terhadap market price pada tahun 2011 adalah Rp2,6 triliun untuk pengadaan produk BBM.
Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan menyatakan, Pertamina saat ini masih mempertahankan Petral sebagai anak usahanya yang melakukan pengadaan minyak mentah dan produk BBM untuk kebutuhan di dalam negeri. “Keputusannya, sementara ini adalah tetap dijalankan seperti biasa, tapi kita juga open kalau mau dilakukan audit finansial dan audit operasional,” ujar Karen di Jakarta kemarin.
Petral, kata Karen, masih tetap menjalankan fungsinya dalam pengadaan minyak mentah maupun produk BBM untuk kebutuhan dalam negeri. “Semua transaksi bisnis tetap berjalan normal seperti biasa dan Petral yang 100 persen sahamnya dikuasai oleh Pertamina mendapatkan dukungan penuh dari perseroan dalam menjalankan bisnis tersebut,” tutur Karen Agustiawan.
Keberadaan Petral sebagai sole trading arm yang sekaligus menjalankan fungsi market intelligent bagi Pertamina merupakan best practices dalam bisnis trading minyak mentah dan produk BBM yang terjadi di pasar global. Bahkan, dengan dukungan kompetensi yang dimiliki Petral, Pertamina berhasil melakukan efisiensi pengadaan minyak mentah dan produk BBM senilai USD283 juta selama 2011 lalu.
“Petral telah melakukan transformasi bisnis dan memiliki sistem yang baik dalam menjalankan fungsinya.Petral telah menerapkan prinsipprinsip good corporate governance. Sebagaimana induk perusahaan, Petral juga telah diaudit oleh lembaga audit terkemuka Ernst and Young dan kami sangat terbuka untuk mempersilakan BPK sebagai auditor negara untuk melakukan audit apabila diperlukan audit lebih jauh,” kata Karen.
Vice President Corporate Communication Pertamina M Harun mengatakan,Petral masih memberikan profit signifikan bagi negara. Pada 2011 Petral membukukan trading sebanyak 266,42 juta barel yang terdiri dari 65,74 juta barel minyak mentah dan 200,68 juta barel berupa produk.
Dari aktivitas perdagangannya,Petral membukukan pendapatan sebesar USD31,4 miliar dengan profit margin sebesar USD47,5 juta. Petral berhasil membukukan efisiensi harga yang didapat terhadap market price pada tahun 2011 adalah Rp2,6 triliun untuk pengadaan produk BBM.
()