IWAPI keluhkan rencana pemerintah naikkan BBM
A
A
A
Sindonews.com - Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) mengeluhkan terkait wacana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). Sebab kenaikan BBM ini tentunya akan berimbas kepada sejumlah kenaikan barang-barang industri. Terlebih lagi persaingan industri semakin ketat tentunya tidak relevan jika BBM dinaikan.
Menurut Sekretaris DPD IWAPI Jatim Lilik Noer saat ini kenaikan BBM tidak relevan seiring ketatnya persaingan dunia usaha. Terlebih lagi masih banyak beberapa usaha yang masih baru tumbuh. Tak hanya itu, lanjutnya penetapan Upah Minimum Kota (UMK) yang mengalami kenaikan setiap tahunnya.
"Kenaikan BBM membuat para pengusaha tidak bisa menetapkan harga pasti suatu produk di pasaran," kata Lilik di Hotel JW Marriot Jakarta saat peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) IWAPI ke-37, Selasa (6/3/2012).
Lilik juga mengaku sering mendapatkan keluhan dari pihak luar bahwasannya tidak ada kepastian harga terkait produk-produk pengusaha. Tentunya, hal itu sangat mengganggu. Menurut Lilik, selain berpengaruh terhadap ketidakpastian harga, kenaikan BBM ini juga berpengaruh kepada kenaikan transportasi. "Jika biaya transportasi naik, maka biaya pengiriman barang juga akan naik," tuturnya.
Lilik menambahkan, dari data yang ada hampir 70 persen anggota IWAPI di Jawa Timur adalah pengusaha yang membidangi industri kecil. Karena itu jika BBM naik maka akan sangat berpengaruh pada usaha yang dirintis. Ia berharap, pemerintah diharapkan lebih bijaksana dalam menentukan kebijakan. "Jangan sampai kebijakan yang sudah diberlakukan justru berdampak pada masyarakat itu sendiri," tukasnya. (ank)
Menurut Sekretaris DPD IWAPI Jatim Lilik Noer saat ini kenaikan BBM tidak relevan seiring ketatnya persaingan dunia usaha. Terlebih lagi masih banyak beberapa usaha yang masih baru tumbuh. Tak hanya itu, lanjutnya penetapan Upah Minimum Kota (UMK) yang mengalami kenaikan setiap tahunnya.
"Kenaikan BBM membuat para pengusaha tidak bisa menetapkan harga pasti suatu produk di pasaran," kata Lilik di Hotel JW Marriot Jakarta saat peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) IWAPI ke-37, Selasa (6/3/2012).
Lilik juga mengaku sering mendapatkan keluhan dari pihak luar bahwasannya tidak ada kepastian harga terkait produk-produk pengusaha. Tentunya, hal itu sangat mengganggu. Menurut Lilik, selain berpengaruh terhadap ketidakpastian harga, kenaikan BBM ini juga berpengaruh kepada kenaikan transportasi. "Jika biaya transportasi naik, maka biaya pengiriman barang juga akan naik," tuturnya.
Lilik menambahkan, dari data yang ada hampir 70 persen anggota IWAPI di Jawa Timur adalah pengusaha yang membidangi industri kecil. Karena itu jika BBM naik maka akan sangat berpengaruh pada usaha yang dirintis. Ia berharap, pemerintah diharapkan lebih bijaksana dalam menentukan kebijakan. "Jangan sampai kebijakan yang sudah diberlakukan justru berdampak pada masyarakat itu sendiri," tukasnya. (ank)
()