Investor asing ancam miliki saham Garuda

Selasa, 06 Maret 2012 - 17:31 WIB
Investor asing ancam miliki saham Garuda
Investor asing ancam miliki saham Garuda
A A A
Sindonews.com - Saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) di tiga sekuritas yang menjadi penjamin pelaksana emisi (underwriter) pada saat penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) Garuda terancam dilepas ke investor asing. Pasalnya, investor lokal kurang berminat membeli saham Garuda yang diserap ketiga sekuritas pelat merah lantaran tidak laku di pasar.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyatakan keprihatinanya karena selama ini, saham Garuda di tiga sekuritas BUMN tidak diminati investor lokal. "Ada yang tertarik tapi dari asing. Harapan saya, yang beli dari dalam negeri," kata dia di Jakarta, Selasa (6/3/2012).

Adapun ketiga sekuritas yang menyerap sisa saham Garuda adalah PT Mandiri Sekuritas, Danareksa Sekuritas, dan Bahana Securities. Sementara, investor asing yang berminat membeli sisa saham Garuda berasal dari investor maskapai penerbangan di Hong Kong maupun Singapura. "Namun, investor tersebut masuk tidak langsung dari perusahaan penerbangan," imbuh Dahlan.

Masih ditahannya saham Garuda oleh tiga sekuritas tersebut membebani kinerja perusahaan. Karena itu, Dahlan berupaya membantu agar sisa saham IPO Garuda tersebut bisa diserap oleh investor lokal.

"Kalau diizinkan, saya akan merayu beberapa orang pengusaha nasional, yang saya dengar akan masuk ke perusahaan penerbangan. Kita cari pengusaha dalam negeri, siapa tahu ada yang berminat," tutur dia.

Dahlan berharap, dalam waktu satu bulan ini sudah ada investor lokal yang berminat membeli saham Garuda di tiga sekuritas tersebut, sehingga aset negara tetap menjadi milik Indonesia, tidak berbagi dengan asing. Mengenai harga saham tersebut, Dahlan menuturkan, sebaiknya disesuaikan dengan harga pasar. Seperti diketahui, Garuda menggelar IPO pada 11 Februari 2011 dengan melepas 6,34 miliar saham ke publik senilai Rp750 per saham.

Jumlah saham yang dilepas setara 26,67 persen dari total modal yang ditetapkan, dengan perolehan total sebesar Rp4,75 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1,9 miliar lembar saham milik PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp1,45 triliun, sehingga jumlah dana segar yang dikantongi perusahaan BUMN aviasi itu sebesar Rp3,3 triliun.

Pada saat penutupan hari pertama gelaran IPO, harga saham GIAA langsung menurun menjadi Rp620 per saham. Sementara pada penutupan perdagangan kemarin di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI), saham GIAA ditutup terkoreksi 10 poin (1,7 persen) menjadi ke harga Rp570 per lembar saham. Adapun, ketiga sekuritas tersebut terpaksa menyerap sisa saham Garuda yang tidak laku di pasaran sebanyak 3.008.406.725 lembar dengan nilai Rp2,256 triliun. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5770 seconds (0.1#10.140)