BBM belum naik, harga sembako di Solo sudah melonjak
A
A
A
Sindonews.com - Meski pemerintah baru akan menaikkan Bahan Bakar Minyak (BBM) pada 1 April mendatang, namun kenaikan harga mulai merambat naik di sejumlah pasar tradisional.
Kenaikan sangat dirasakan pada jenis sayur mayur. Hal ini dikarenakan ongkos kirim dan distribusi menjadi dua kali lipat. Mencapai hampir Rp60 ribu dari Rp20 ribu per ongkos angkut.
Menurut salah seorang penjual sayuran, Ibu Tugi, kala ditemui di salah satu pasar di Solo, Kamis (8/3/2012), kenaikan ongkos angkut berpengaruh pada harga sayuran. Adapun sayuran yang paling berdampak adalah cabai seperti cabai sret dari Rp20 ribu per kilo menjadi Rp30 ribu per kilo, cabai merah dari Rp12 ribu menjadi Rp20 ribu.
Kembang kol dari Rp5.000 menjadi Rp10 ribu. Jenis kacang-kacangan seperti capri yang bisanya hanya Rp15 ribu per kg kini menjadi Rp20 ribu per kg. Naiknya harga ini mengakibatkan sepinya pembeli sehingga penjual tidak berani menyetok sayuran.
Sementara kenaikan juga dirasakan pada beberapa harga ikan laut di Pasar Gede, Solo. Seperti jenis ikan tenggiri dari Rp38 ribu menjadi Rp40 ribu per kg. Serta cumi dari Rp35 ribu menjadi Rp40 ribu per kg.
Sedangkan untuk komoditas daging sapi sudah mengalami kenaikan Rp1.000 hingga Rp5.000 dari harga sebelumnya Rp60 ribu. Kondisi ini tentunya mengkhawatirkan bagi pedagang karena ada kemungkinan harga akan terus naik dan mengalami lonjakan pada saat BBM naik. Efek domino kenaikan harga BBM memang sulit untuk dihindari, karena BBM menjadi penentu biaya angkutan barang. (ank)
Kenaikan sangat dirasakan pada jenis sayur mayur. Hal ini dikarenakan ongkos kirim dan distribusi menjadi dua kali lipat. Mencapai hampir Rp60 ribu dari Rp20 ribu per ongkos angkut.
Menurut salah seorang penjual sayuran, Ibu Tugi, kala ditemui di salah satu pasar di Solo, Kamis (8/3/2012), kenaikan ongkos angkut berpengaruh pada harga sayuran. Adapun sayuran yang paling berdampak adalah cabai seperti cabai sret dari Rp20 ribu per kilo menjadi Rp30 ribu per kilo, cabai merah dari Rp12 ribu menjadi Rp20 ribu.
Kembang kol dari Rp5.000 menjadi Rp10 ribu. Jenis kacang-kacangan seperti capri yang bisanya hanya Rp15 ribu per kg kini menjadi Rp20 ribu per kg. Naiknya harga ini mengakibatkan sepinya pembeli sehingga penjual tidak berani menyetok sayuran.
Sementara kenaikan juga dirasakan pada beberapa harga ikan laut di Pasar Gede, Solo. Seperti jenis ikan tenggiri dari Rp38 ribu menjadi Rp40 ribu per kg. Serta cumi dari Rp35 ribu menjadi Rp40 ribu per kg.
Sedangkan untuk komoditas daging sapi sudah mengalami kenaikan Rp1.000 hingga Rp5.000 dari harga sebelumnya Rp60 ribu. Kondisi ini tentunya mengkhawatirkan bagi pedagang karena ada kemungkinan harga akan terus naik dan mengalami lonjakan pada saat BBM naik. Efek domino kenaikan harga BBM memang sulit untuk dihindari, karena BBM menjadi penentu biaya angkutan barang. (ank)
()