Inflasi masih terkendali, BI Rate tetap 5,75%
A
A
A
Sindonews.com - Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) hari ini memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan alias BI Rate pada level 5,75 persen.
Kepala Biro Humas Difi A Johansyah menuturkan, tingkat BI Rate tersebut dinilai masih konsisten dengan tekanan inflasi dari sisi fundamental yang masih terkendali ke depan serta tetap kondusif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dari dampak penurunan kinerja perekonomian dunia.
Menyoroti rencana kebijakan Pemerintah di bidang energi, yakni kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), BI memperkirakan dampaknya pada inflasi bersifat temporer (one-time shock) dan inflasi akan kembali menurun sesuai dengan kondisi fundamental perekonomian.
"Sejalan dengan itu, BI akan mengambil langkah kebijakan yang diperlukan untuk mengantisipasi dampak inflasi jangka pendek tersebut melalui penguatan operasi moneter untuk mengendalikan ekses likuiditas jangka pendek, dengan tetap menjaga konsistensi kebijakan suku bunga dengan prakiraan makroekonomi ke depan," ungkapnya dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (8/3/2012).
Lebih lanjut Difi juga menjelaskan, BI juga akan terus memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial, serta koordinasi kebijakan dengan Pemerintah baik melalui forum Tim Pengendalian Inflasi di tingkat pusat (TPI) maupun Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk membawa inflasi 2013 menuju kisaran 4,5 persen plus minus satu persen.
Kepala Biro Humas Difi A Johansyah menuturkan, tingkat BI Rate tersebut dinilai masih konsisten dengan tekanan inflasi dari sisi fundamental yang masih terkendali ke depan serta tetap kondusif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dari dampak penurunan kinerja perekonomian dunia.
Menyoroti rencana kebijakan Pemerintah di bidang energi, yakni kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), BI memperkirakan dampaknya pada inflasi bersifat temporer (one-time shock) dan inflasi akan kembali menurun sesuai dengan kondisi fundamental perekonomian.
"Sejalan dengan itu, BI akan mengambil langkah kebijakan yang diperlukan untuk mengantisipasi dampak inflasi jangka pendek tersebut melalui penguatan operasi moneter untuk mengendalikan ekses likuiditas jangka pendek, dengan tetap menjaga konsistensi kebijakan suku bunga dengan prakiraan makroekonomi ke depan," ungkapnya dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (8/3/2012).
Lebih lanjut Difi juga menjelaskan, BI juga akan terus memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial, serta koordinasi kebijakan dengan Pemerintah baik melalui forum Tim Pengendalian Inflasi di tingkat pusat (TPI) maupun Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk membawa inflasi 2013 menuju kisaran 4,5 persen plus minus satu persen.
()