Komoditi perkebunan hasil BUMN diminati Yordania
A
A
A
Sindonews.com - Produk yang dihasilkan oleh perusahaan BUMN ternyata diminati oleh negara-negara dikawasan Timur Tengah, salah satunya adalah Yordania. Produk yang dicari beragam komoditi dari sektor perhutani seperti kopi dan teh.
Deputi Bidang restrukturisasi dan Perencanaan Strategis Kementerian Negara BUMN Achiran Pandu Djajanto mengungkapkan, jika hari ini Kedutaan Besar (Kedubes) Indonesia dan Kedubes Yordania mengadakan pertemuan untuk membahas hal tersebut.
"Ada pertemuan, mereka (Yordania) mencari barang. Seperti kopi, teh, pokoknya produk dari Perhutani mereka minta. Lebih banyak produk komoditi. Termasuk juga baja untuk konstruksi," ungkapnya saat ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (9/3/2012).
Diakuinya, ternyata Indonesia selama ini telah kecolongan akan permintaan yang besar dari produk tersebut ke Yordania. Sebab, selama ini Indonesia selalu terfokus untuk ekspor ke Dubai, yang juga merupakan negara dengan permintaan akan barang komoditi cukup besar. "Mereka (Yordania) juga minta kayu manis, gondorukem. Yang kita tahu sampai sekarang ternyata Yordania juga merupakan pasar," akunya.
Adapun realisasi dari pengiriman permintaan untuk Yordani tersebut akan dilkukan pada pertengahan tahun ini, yaitu sekira Juni. Namun untuk besaran nilai dari total keseluruhan permintaan tersebut, dia belum bisa merinci secara pasti.
Informasi saja, nilai ekspor BUMN pada 2011 sebesar Rp57,8 triliun. Jumlah tersebut baru 4,6 persen dari total nilai ekspor nasional, yang artinya 93,4 persen ekspor yang ada selama ini lebih banyak dipegang oleh pihak swasta. "Untuk itu kita akan terus menggenjot untuk meningkatkan itu," tandasnya. (ank)
Deputi Bidang restrukturisasi dan Perencanaan Strategis Kementerian Negara BUMN Achiran Pandu Djajanto mengungkapkan, jika hari ini Kedutaan Besar (Kedubes) Indonesia dan Kedubes Yordania mengadakan pertemuan untuk membahas hal tersebut.
"Ada pertemuan, mereka (Yordania) mencari barang. Seperti kopi, teh, pokoknya produk dari Perhutani mereka minta. Lebih banyak produk komoditi. Termasuk juga baja untuk konstruksi," ungkapnya saat ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (9/3/2012).
Diakuinya, ternyata Indonesia selama ini telah kecolongan akan permintaan yang besar dari produk tersebut ke Yordania. Sebab, selama ini Indonesia selalu terfokus untuk ekspor ke Dubai, yang juga merupakan negara dengan permintaan akan barang komoditi cukup besar. "Mereka (Yordania) juga minta kayu manis, gondorukem. Yang kita tahu sampai sekarang ternyata Yordania juga merupakan pasar," akunya.
Adapun realisasi dari pengiriman permintaan untuk Yordani tersebut akan dilkukan pada pertengahan tahun ini, yaitu sekira Juni. Namun untuk besaran nilai dari total keseluruhan permintaan tersebut, dia belum bisa merinci secara pasti.
Informasi saja, nilai ekspor BUMN pada 2011 sebesar Rp57,8 triliun. Jumlah tersebut baru 4,6 persen dari total nilai ekspor nasional, yang artinya 93,4 persen ekspor yang ada selama ini lebih banyak dipegang oleh pihak swasta. "Untuk itu kita akan terus menggenjot untuk meningkatkan itu," tandasnya. (ank)
()