LSI: 86,6% rakyat Indonesia tolak kenaikan BBM

Minggu, 11 Maret 2012 - 18:42 WIB
LSI: 86,6% rakyat Indonesia tolak kenaikan BBM
LSI: 86,6% rakyat Indonesia tolak kenaikan BBM
A A A
Sindonews.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis 86,60 persen rakyat Indonesia menolak rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Peneliti LSI, Adjie Alfaraby, mengatakan penolakan terhadap rencana kebijakan tersebut merupakan yang terbesar sepanjang sejarah di masa dua periode kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Dalam sejarah, tak ada kebijakan publik lain yang mendapat perlawanan masyarakat sebesar naiknya harga BBM," kara Adjie dalam siaran pers BBM, BLT, dan Efek Elektoralnya di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Utara, Minggu (11/3/2012).

LSI sendiri sudah tiga kali membuat survei opini masyarakat mensikapi kenaikan BBM, menjelang kebijakan tersebut diberlakukan. Survei tersebut diadakan pada 2005, 2008 dan 2008.

Dari tiga survei tersebut, penolakan terhadap kebijakan menaikkan BBM selalu di atas 70 persen. Pada 2005, ada 82,3 persen masyarakat menolak, 2008, ada 75,1 persen, sedangkan 2008 melonjak hingga 86.60 persen.

Menurut Adjie, kebijakan menaikkan harga BBM berpengaruh besar pada tingkat dukungan masyarakat ke Presiden SBY. Selain itu, dia mengatakan partai pemerintah juga diperkirakan mengalami nasib yang sama. "Dukungan atas Partai Demokrat dan SBY segera anjok ke posisi terendah sejak tahun 2009.

Survei LSI dilakukan pada 5 sampai 8 Maret 2012 dengan metode acak ke responden seluruh Indonesia. Sebanyak 440 responden dibekali handset LSU yang sudah diprogram untuk menjawab survei tertulis.

Survei ini diklaim LSI memiliki tingkat akurasi dengan margin of error 4,8 persen. Metode ini merupakan inovasi LSI untuk mensurvei sebuah peristiwa yang masih hangat.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9334 seconds (0.1#10.140)