BBM mulai langka di Bone
BBM mulai langka di Bone
A
A
A
Sindonews.com - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium mulai terjadi di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Kelangkaan tersebut diakibatkan oleh keterlambatan pasokan dan pengurangan jatah pasokan BBM jenis premium untuk setiap SPBU oleh pihak Pertamina.
Akibatnya sejumlah SPBU di Kabupaten Bone, nampak sepi karena kehabisan stok. Seperti yang terjadi pada salah satu SPBU yang terletak di jalan Ahmad Yani, Kabupaten Bone yang mengalami kehabisan stok premium, dikarenakan belum adanya pasokan dari Makassar.
"Kami memang kehabisan stok BBM jenis premium, hal ini disebabkan oleh keterlambatan pasokan dari Pertamina serta pengurangan jatah BBM jenis premiun yang dikurangi dari 16 ribu ton ke 8 ribu ton," ungkap Syukri, salah satu pemilik SPBU di Ahmad Yani, Selasa (13/3/2012).
Dia menambahkan akibatnya SPBU kehabisan stok, yang membuat pengendara harus kecewa dan berbalik arah, untuk mencari SPBU yang masih memiliki stok.
Salah seorang konsumen, Hakim, mengatakan bahwa dirinya hanya bisa pasrah dan terpaksa harus mencari tempat lain yang masih memiliki stok.
Sedangkan pihak kepolisian resor Bone tampak melakukan penjagaan ketat di sejumlah SPBU, guna untuk mencegah terjadinya pembelian besar-besaran yang mengarah pada adanya aksi penimbunan BBM.
Pihak kepolisian juga menjaga ketat setiap pembelian menggunakan jeriken, karena tidak boleh melebihi 50 liter, itupun harus disertai dengan surat pengantar dari pihak pemerintah setempat dimana konsumen tersebut berdomisili.
"Jatah pembelian BBM menggunakan jeriken dibatasi hingga 50 liter tidak boleh lebih dan harus memperlihatkan surat keterangan dari pemerintah setempat," jelas salah seorang polisi yang menjaga SPBU, Aipda Muchlis. (ank)
Akibatnya sejumlah SPBU di Kabupaten Bone, nampak sepi karena kehabisan stok. Seperti yang terjadi pada salah satu SPBU yang terletak di jalan Ahmad Yani, Kabupaten Bone yang mengalami kehabisan stok premium, dikarenakan belum adanya pasokan dari Makassar.
"Kami memang kehabisan stok BBM jenis premium, hal ini disebabkan oleh keterlambatan pasokan dari Pertamina serta pengurangan jatah BBM jenis premiun yang dikurangi dari 16 ribu ton ke 8 ribu ton," ungkap Syukri, salah satu pemilik SPBU di Ahmad Yani, Selasa (13/3/2012).
Dia menambahkan akibatnya SPBU kehabisan stok, yang membuat pengendara harus kecewa dan berbalik arah, untuk mencari SPBU yang masih memiliki stok.
Salah seorang konsumen, Hakim, mengatakan bahwa dirinya hanya bisa pasrah dan terpaksa harus mencari tempat lain yang masih memiliki stok.
Sedangkan pihak kepolisian resor Bone tampak melakukan penjagaan ketat di sejumlah SPBU, guna untuk mencegah terjadinya pembelian besar-besaran yang mengarah pada adanya aksi penimbunan BBM.
Pihak kepolisian juga menjaga ketat setiap pembelian menggunakan jeriken, karena tidak boleh melebihi 50 liter, itupun harus disertai dengan surat pengantar dari pihak pemerintah setempat dimana konsumen tersebut berdomisili.
"Jatah pembelian BBM menggunakan jeriken dibatasi hingga 50 liter tidak boleh lebih dan harus memperlihatkan surat keterangan dari pemerintah setempat," jelas salah seorang polisi yang menjaga SPBU, Aipda Muchlis. (ank)
()
Explore More