Pertamina bentuk satgas cegah penimbunan BBM
A
A
A
Sindonews.com - Menjelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Pertamina region v yang mengkoordinasi Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur dan Barat menyiapkan satuan tugas (satgas) BBM. Satgas BBM ini dibentuk untuk memastikan tidak ada penimbunan BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Satgas Pertamina Regional V sendiri akan siap selama dua puluh empat jam, menangani situasi yang memerlukan intervensi pertamina. misalnya memastikan tidak ada penimbunan BBM di semua SPBU.
"Kita akan standby 24 jam anytime ada situasi yang membutuhkan kita intervensi," ucap Asisten Manajer External Relations Pertamina Regional V, Eviyanti Rofraida, Kamis (15/3/2012).
Dia menambahkan, satgas ini akan siaga mulai hari H minus tujuh sebelum pengumuman resmi kenaikan harga BBM, sampai dengan pertengahan bulan. Selain itu Pertamina juga akan membuat posko BBM. Posko yang biasanya dibuat pada hari-hari besar seperti idul fitri dan libur natal ini, diaktifkan lagi.
Para satgas yang ditempatkan dalam posko ini akan memantau pembelian dan penjualan dari pertamina ke SPBU di seluruh Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur dan Barat.
"Pertamina meminta partisipasi masyarakat yang menduga ada penimbunan BBM. SPBU yang memasang tanda habis, juga patut dicurigai. Kami minta warga mencatat nomor SPBU itu dan melaporkan ke Pertamina," ungkapnya.
Dirinya menerangkan jika Satgas BBM akan bergerak ke lokasi, kalau ada laporan masyarakat. Satgas yang turun ke lapangan, harus memastikan stok BBM di tandon SPBU. Jika benar menimbun, SPBU bisa diskors tidak boleh jualan untuk sementara waktu.
"Para satgas juga akan dibantu tim sales area manager yang ikut memantau kebutuhan pengiriman BBM mendadak jika dibutuhkan masyarakat," tandasnya. (ank)
Satgas Pertamina Regional V sendiri akan siap selama dua puluh empat jam, menangani situasi yang memerlukan intervensi pertamina. misalnya memastikan tidak ada penimbunan BBM di semua SPBU.
"Kita akan standby 24 jam anytime ada situasi yang membutuhkan kita intervensi," ucap Asisten Manajer External Relations Pertamina Regional V, Eviyanti Rofraida, Kamis (15/3/2012).
Dia menambahkan, satgas ini akan siaga mulai hari H minus tujuh sebelum pengumuman resmi kenaikan harga BBM, sampai dengan pertengahan bulan. Selain itu Pertamina juga akan membuat posko BBM. Posko yang biasanya dibuat pada hari-hari besar seperti idul fitri dan libur natal ini, diaktifkan lagi.
Para satgas yang ditempatkan dalam posko ini akan memantau pembelian dan penjualan dari pertamina ke SPBU di seluruh Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur dan Barat.
"Pertamina meminta partisipasi masyarakat yang menduga ada penimbunan BBM. SPBU yang memasang tanda habis, juga patut dicurigai. Kami minta warga mencatat nomor SPBU itu dan melaporkan ke Pertamina," ungkapnya.
Dirinya menerangkan jika Satgas BBM akan bergerak ke lokasi, kalau ada laporan masyarakat. Satgas yang turun ke lapangan, harus memastikan stok BBM di tandon SPBU. Jika benar menimbun, SPBU bisa diskors tidak boleh jualan untuk sementara waktu.
"Para satgas juga akan dibantu tim sales area manager yang ikut memantau kebutuhan pengiriman BBM mendadak jika dibutuhkan masyarakat," tandasnya. (ank)
()