Jelang IPO, Bank Jatim dapat kucuran dana Rp287 M
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur rupanya tidak main-main untuk segera melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim). Bahkan untuk menyambut IPO tersebut, Bank plat merah ini dikucuri dana sebesar Rp287 miliar.
"Dana sebesar Rp287 miliar itu untuk menjadikan saham Pemprov Jatim menjadi 51 Persen. Untuk saat ini saham Pemprov hanya 49,15 Persen," kata Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jawa Timur Rasiyo, Jum'at (16/3/2012).
Rasiyo menjelaskan, hingga bulan Maret 2012 total saham Pemprov Jatim di Bank Jatim sebesar Rp630,9 miliar. Jumlah tersebut belum mencapai 51 persen. Oleh karena itu, pemerintah kembali mengucurkan dana agar saham Pemprov menjadi sebesar itu.
Penambahan dana sebesar Rp287 milliar ini, kata Rasiyo, sudah disampaikan ke Legislatif (DPRD Jatim) guna menyambut IPO Bank Jatim yang direncanakan pada bulan Juni mendatang.
Ia merinci, dana sebesar itu akan diambil dari Dana Bergulir yang tersimpan di Bank Jatim sebesar Rp89 miliar. Kemudian ditambah Rp44 miliar dari BPR UMKM. "Totalnya Rp133 miliar," jelasnya.
Sedangkan kekurangan sebesar Rp154 miliar itu akan dipinjamkan dari dana bagi hasil. Saat ini dana bagi hasil di Bank Jatim terdapat Rp376 miliar. "Sehingga nanti akan mencapai Rp287 miliar sesuai dengan komposisi 51 persen saham pemprov Jawa Timur," terangnya.
Alasan Pemprov memberikan dana sebesar itu agar saham Pemprov Jatim tetap menjadi mayoritas. Mengingat dalam IPO siapa saja bisa memiliki Saham Bank Jatim, termasuk perorangan dan juga pihak luar negeri.
"Karena kalau kita tidak menambah saham maka saham akan dikuasai di luar Pemprov Jawa Timur. Saat ini saham Pemprov di Bank Jatim sebesar 49,15 persen dan pemerintah daerah yakni kabupaten/kota mencapai 50,85 persen," tukasnya. (ank)
"Dana sebesar Rp287 miliar itu untuk menjadikan saham Pemprov Jatim menjadi 51 Persen. Untuk saat ini saham Pemprov hanya 49,15 Persen," kata Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jawa Timur Rasiyo, Jum'at (16/3/2012).
Rasiyo menjelaskan, hingga bulan Maret 2012 total saham Pemprov Jatim di Bank Jatim sebesar Rp630,9 miliar. Jumlah tersebut belum mencapai 51 persen. Oleh karena itu, pemerintah kembali mengucurkan dana agar saham Pemprov menjadi sebesar itu.
Penambahan dana sebesar Rp287 milliar ini, kata Rasiyo, sudah disampaikan ke Legislatif (DPRD Jatim) guna menyambut IPO Bank Jatim yang direncanakan pada bulan Juni mendatang.
Ia merinci, dana sebesar itu akan diambil dari Dana Bergulir yang tersimpan di Bank Jatim sebesar Rp89 miliar. Kemudian ditambah Rp44 miliar dari BPR UMKM. "Totalnya Rp133 miliar," jelasnya.
Sedangkan kekurangan sebesar Rp154 miliar itu akan dipinjamkan dari dana bagi hasil. Saat ini dana bagi hasil di Bank Jatim terdapat Rp376 miliar. "Sehingga nanti akan mencapai Rp287 miliar sesuai dengan komposisi 51 persen saham pemprov Jawa Timur," terangnya.
Alasan Pemprov memberikan dana sebesar itu agar saham Pemprov Jatim tetap menjadi mayoritas. Mengingat dalam IPO siapa saja bisa memiliki Saham Bank Jatim, termasuk perorangan dan juga pihak luar negeri.
"Karena kalau kita tidak menambah saham maka saham akan dikuasai di luar Pemprov Jawa Timur. Saat ini saham Pemprov di Bank Jatim sebesar 49,15 persen dan pemerintah daerah yakni kabupaten/kota mencapai 50,85 persen," tukasnya. (ank)
()