BBM naik, nelayan diguyur BLT

Sindonews.com - Mengantisipasi gejolak harga pascapencabutan subsidi BBM, pemerintah telah menyiapkan sejumlah program bantuan langsung diperuntukkan bagi nelayan.

Rencananya, pemerintah bakal menarik subsidi BBM per 1 April 2012. Akibatnya, diprediksi bakal terjadi gejolak harga BBM karena ada kenaikan sekira Rp1.500 per liter.

Untuk meringankan beban masyarakat seperti kaum nelayan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah merancang beberapa program bantuan langsung.

"Usulan kami sudah sebagian sudah disetujui. Di luar BBM bersubsidi ini ada bantuan langsung sudah disiapkan," ujar Menteri KP Cicip Syarif Sutardjo di sela Diklat Fungsionaris DPD I Partai Golkar Bali di Denpasar, Sabtu (17/3/2012).

Adapun program bantuan yang akan dirasakan langsung manfaatnya adalah beras mikin (raskin), perumahan bagi nelayan, dan air bersih.
Bantuan langsung lainnya untuk meringankan kebutuhan listrik, posyandu hingga pendidikan anak-anak nelayan.

"Bantuan langsung untuk nelayaan, akan sangat membantu proses bagi kelangsungan hidup mereka," katanya didampingi Ketua DPD I Golkar Bali I Ketut Sudikerta.

Dengan bantuan itu pula diharapkan kehidupan nelayan tetap berjalan meski terjadi kenaikan harga BBM. Menyoal pencabutan subsidi BBM, kata Cicip, argumentasinya karena negara sudah mengeluarkan anggaran cukup besar untuk subsidi.

Jangan sampai hal itu berdampak kepada sektor yang lainnya. Mengingat 70 persen penikmat BBM bersubsidi sejatinya mereka yang memiliki kecukupan hidupnya. "Khusus untuk subsidi BBM ke nelayan, untuk sementara Perpres Nomor 15 Tahun 2012 sudah ditangguhkan," tambahnya.

Dengan kata lain, kapal bermesin 30 gross ton, ke atas tetap diberikan subsidi sampai April ini. "BBM bersubsidi tetap ada. Tetapi soal besarannya masih dalam pembahasan dan menunggu persetujuan antara pemerintah dengan DPR," imbuh Wakil Ketua DPP Partai Golkar ini.