Pembatasan BBM sulitkan pengusaha pemotong padi

Minggu, 18 Maret 2012 - 10:25 WIB
Pembatasan BBM sulitkan pengusaha pemotong padi
Pembatasan BBM sulitkan pengusaha pemotong padi
A A A
Sindonews.com - Pembatasan pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) dikeluhkan oleh pengusaha daros atau mesin pemotong dan perontok padi.

Seorang pengusaha daros, H. Baba menilai pembatasan tersebut membuat pengusaha merasa kesulitan, karena jumlah yang bisa mereka dapatkan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bensin untuk alat pemotong padi mereka di lapangan.

Sedangkan saat ini, kebutuhan BBM jenis premiun sebagai bahan bakar utama mesin perontok padi miliknya berkisar antara 20 hingga 30 liter, untuk memanen dua hektare padi.

"Sementara di SPBU kami hanya boleh membeli 10 liter saja. Itupun dengan rekomendasi pemerintah yang hanya boleh kami gunakan sekali setiap pembelian BBM. Ini menyulitkan kami," katanya.

Pembatasan yang juga berlaku bagi pengusaha daros tersebut, katanya lagi akan menghambat proses pengerjaan di lapangan karena tidak ada BBM yang akan di gunakan untuk mengoperasikan mesin tersebut.

"Jika padi kami tidak segera dipanen karena tidak ada bahan bakar untuk mesin pemotong, akan berdampak pada kerusakan hasil padi kami," kata pengusaha asal Desa Malimpung, Kecamatan Patampanua tersebut, saat ditemui Minggu (18/3/2012).

Akibat pembatasan tersebut, 20 unit mesin daros, di Daerah Sulilie, Kelurahan Temmasarangge, Kecamatan Paleteang, saat ini menganggur, karena tidak memiliki BBM untuk operasional mesin tersebut.

Pemilik SPBU Maccarawalie H Ibrahim Mukti mengatakan pembelian yang menggunakan jeriken disertai surat rekomendasi dari pemerintah setempat, hanya diberikan kepada konsumen dibatasi hingga 10 liter.

"Pembatasan tersebut sesuai kebijakan pemerintah. Dan itu yang kami terapkan untuk semua konsumen tanpa terkecuali," tandasnya. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7123 seconds (0.1#10.140)