Bumi Serpong Damai bidik laba Rp966 M
A
A
A
Sindonews.com – PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) tahun ini membidik laba bersih sebesar Rp966 miliar atau naik 15 persen dari Rp840 miliar laba tahun lalu.
Kenaikan tersebut didukung target pendapatan yang tahun ini diprediksi naik 15 persen dari Rp2,8 triliun tahun lalu, menjadi Rp3,2 triliun. “Setiap tahun pertumbuhan kinerja kami biasanya berada pada level 10–15 persen Kami perkirakan tahun ini, pertumbuhan pendapatan dan laba berada pada level tersebut. Sektor penjualan residensial masih menjadi andalan pendapatan perseroan,” ujar Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan BSDE Hermawan Wijaya saat dihubungi di Jakarta kemarin.
Dia mengatakan, prospek properti tahun ini masih sangat baik, terutama dengan tingkat suku bunga yang masih rendah. Namun untuk laba, pertumbuhan masih berada di bawah tahun lalu, yang mengalami lonjakan signifikan setelah adanya konsolidasi dari tiga perusahaan yang baru diakuisisi yaitu PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI), PT Sinar Mas Wisesa (SMW),dan PT Sinar Mas Teladan (SMT).
Tercatat, laba bersih perusahaan yang merupakan anggota kelompok Sinar Mas Land ini mengalami kenaikan hingga 113 persen pada 2011 menjadi Rp840,78 miliar dari Rp394,40 miliar pada 2010. Sementara, pendapatan tahun lalu hanya mengalami kenaikan 13,36 persen, menjadi Rp2,8 triliun dari Rp2,47 triliun tahun sebelumnya. Selain adanya konsolidasi, marketing sales BSDE juga mengalami kenaikan melampaui target yaitu sebesar Rp3,45 triliun. “Minat konsumen atas produk properti bernilai tinggi yang ditawarkan BSDE dan anak usaha menjadi revenue driven tahun lalu,” paparnya.
Hermawan mengatakan, backbone perseroan masih bersumber dari penjualan unit residensial, terutama dari BSD City. Pendapatan sewa yang merupakan pendapatan berkelanjutan (recurring income) pun menjadi penambah pendapatan. Tahun ini BSDE menyiapkan belanja modal (capital expenditure/ capex) sebesar Rp2 triliun. Anggaran tersebut menurutnya sama dengan capex yang dihabiskan tahun lalu yaitu senilai Rp2 triliun. Alokasinya, sebesar Rp1,5 triliun untuk kebutuhan BSD City dan Rp500 miliar untuk kebutuhan anak-anak usaha.
Dana capex tersebut akan digunakan untuk pembebasan lahan,pembangunan infrastruktur, serta penyelesaian proyek-proyek baru.Selain masih melanjutkan pembangunan di BSD City, perseroan memiliki proyek-proyek lain melalui anak usaha terutama Duta Pertiwi.Tahun ini BSDE juga berniat menambah jumlah lahan. Menurut Direktur Keuangan BSDE Lie Jani Harjanto,rencana pembebasan lahan terutama akan dilakukan pada wilayah yang telah memiliki izin usaha.
Saat ini BSDE telah memiliki total izin usaha seluas 6.000 hektare (ha), sebanyak 4.750 ha telah dibebaskan. “Masih ada 1.000 hektare lebih yang masih harus dibebaskan. Tahun ini kami targetkan bisa membebaskan seluas 100–200 ha di lahan yang telah memiliki izin usaha,”kata dia.
Analis Milenium Danatama Sekuritas Probo Sujono mengatakan, target emiten properti bisa saja terealisasi sepanjang likuiditas perbankan tidak terganggu serta suku bunga tidak tinggi. Sehingga, besar kemungkinan penjualan sektor properti masih booming seperti pada 2011.
Kenaikan tersebut didukung target pendapatan yang tahun ini diprediksi naik 15 persen dari Rp2,8 triliun tahun lalu, menjadi Rp3,2 triliun. “Setiap tahun pertumbuhan kinerja kami biasanya berada pada level 10–15 persen Kami perkirakan tahun ini, pertumbuhan pendapatan dan laba berada pada level tersebut. Sektor penjualan residensial masih menjadi andalan pendapatan perseroan,” ujar Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan BSDE Hermawan Wijaya saat dihubungi di Jakarta kemarin.
Dia mengatakan, prospek properti tahun ini masih sangat baik, terutama dengan tingkat suku bunga yang masih rendah. Namun untuk laba, pertumbuhan masih berada di bawah tahun lalu, yang mengalami lonjakan signifikan setelah adanya konsolidasi dari tiga perusahaan yang baru diakuisisi yaitu PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI), PT Sinar Mas Wisesa (SMW),dan PT Sinar Mas Teladan (SMT).
Tercatat, laba bersih perusahaan yang merupakan anggota kelompok Sinar Mas Land ini mengalami kenaikan hingga 113 persen pada 2011 menjadi Rp840,78 miliar dari Rp394,40 miliar pada 2010. Sementara, pendapatan tahun lalu hanya mengalami kenaikan 13,36 persen, menjadi Rp2,8 triliun dari Rp2,47 triliun tahun sebelumnya. Selain adanya konsolidasi, marketing sales BSDE juga mengalami kenaikan melampaui target yaitu sebesar Rp3,45 triliun. “Minat konsumen atas produk properti bernilai tinggi yang ditawarkan BSDE dan anak usaha menjadi revenue driven tahun lalu,” paparnya.
Hermawan mengatakan, backbone perseroan masih bersumber dari penjualan unit residensial, terutama dari BSD City. Pendapatan sewa yang merupakan pendapatan berkelanjutan (recurring income) pun menjadi penambah pendapatan. Tahun ini BSDE menyiapkan belanja modal (capital expenditure/ capex) sebesar Rp2 triliun. Anggaran tersebut menurutnya sama dengan capex yang dihabiskan tahun lalu yaitu senilai Rp2 triliun. Alokasinya, sebesar Rp1,5 triliun untuk kebutuhan BSD City dan Rp500 miliar untuk kebutuhan anak-anak usaha.
Dana capex tersebut akan digunakan untuk pembebasan lahan,pembangunan infrastruktur, serta penyelesaian proyek-proyek baru.Selain masih melanjutkan pembangunan di BSD City, perseroan memiliki proyek-proyek lain melalui anak usaha terutama Duta Pertiwi.Tahun ini BSDE juga berniat menambah jumlah lahan. Menurut Direktur Keuangan BSDE Lie Jani Harjanto,rencana pembebasan lahan terutama akan dilakukan pada wilayah yang telah memiliki izin usaha.
Saat ini BSDE telah memiliki total izin usaha seluas 6.000 hektare (ha), sebanyak 4.750 ha telah dibebaskan. “Masih ada 1.000 hektare lebih yang masih harus dibebaskan. Tahun ini kami targetkan bisa membebaskan seluas 100–200 ha di lahan yang telah memiliki izin usaha,”kata dia.
Analis Milenium Danatama Sekuritas Probo Sujono mengatakan, target emiten properti bisa saja terealisasi sepanjang likuiditas perbankan tidak terganggu serta suku bunga tidak tinggi. Sehingga, besar kemungkinan penjualan sektor properti masih booming seperti pada 2011.
()