Jalan rusak, pasokan raskin Garut terhambat

Senin, 19 Maret 2012 - 11:28 WIB
Jalan rusak, pasokan...
Jalan rusak, pasokan raskin Garut terhambat
A A A
Sindonews.com – Pasokan beras raskin untuk warga miskin di tiga kampung Desa Padamukti, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, terancam terhambat. Pasalnya, Jalan Desa Padamukti yang menghubungkan Kampung Pasir Umpang, Kampung Pasir Pogor, dan Kampung Pasir Babakan, hingga kini belum diperbaiki setelah ambles pada Selasa 21 Februari 2012 lalu.

Sekretaris Desa Padamukti Endang Suhendar menyebutkan, jumlah total warga miskin yang akan terganggu pasokan raskin ini sebanyak 160 kepala keluarga (KK). Endang menjelaskan, pasokan raskin pada April mendatang itu praktis terhambat karena mobil truk pengangkut tidak bisa melewati jalan sementara yang digunakan sebagai pengganti amblesnya Jalan Desa Padamukti.

“Jalan pengganti sementara ini hanya bisa dilalui oleh sepeda motor dan pejalan kaki saja. Mobil roda dua, khususnya truk, tidak bisa lewat karena lebar jalan sementara yang dibuat swadaya hanya sekitar 1,5 meter saja. Minimalnya, jalan yang bisa dilalui truk itu harus memiliki lebar lima meter,” katanya saat ditemui kemarin.

Dia menambahkan, tidak hanya pasokan raskin saja, akses transportasi kendaraan roda empat yang digunakan untuk mengangkut hasil pertanian pun ikut terhambat. Endang mengaku, pihak Desa Padamukti telah menyampaikan permohonan kepada instansi terkait agar jalan tersebut diperbaiki.

“Tapi sampai sekarang belum juga ada jawaban dari pemerintah. Kami berharap jalan bisa diperbaiki. Sebab, mau sampai kapan jalan itu dibiarkan terus terputus seperti itu,” ujarnya.

Berdasarkan pemantauan Dinas Binamarga Kabupaten Garut beberapa waktu lalu, ungkap Endang, perbaikan jalan tidak bisa menggunakan jalur lama, melainkan mesti membuat jalur baru dengan mengambil lahan sawah milik warga setempat untuk dijadikan.

“Solusinya, jalan sementara yang lebarnya hanya 1,5 meter harus diperlebar menjadi lima meter. Diperkirakan, jalan yang baru itu akan memiliki panjang sekitar 300 meter. Bila akhirnya pemerintah berencana memperbaiki jalur, maka mau tidak mau harus ada pembebasan lahan milik warga,” ungkapnya.

Adapun posisi jalan sementara saat ini berdiri di atas lahan sawah milik H Abidin, H Wawan, Deden, H Empon, Adang, Sodikin, dan oman. Menurut Endang, para warga pemilik lahan tersebut bersedia bila tanahnya dijual untuk perbaikan jalan.

“Dari hasil musyawarah dengan para pemilik lahan itu, diperoleh keputusan bahwa mereka menerima bila lahannya dijual untuk kepentingan umum. Total luas lahan milik warga yang akan dijual mencapai 100 tumbak. Mereka sepakat, harga lahan per satu tumbaknya adalah Rp500 ribu. Tapi itu juga belum pasti, karena pemerintah hingga kini belum memberi jawaban atas permohonan kami,” paparnya.

Sementara itu, seorang warga Kampung Pasir Umpang, Ujang Mahmud, 45, berharap Jalan Desa tersebut segera diperbaiki. Ia pun mengungkapkan kekhawatirannya bila pasokan raskin pada bulan depan itu terganggu.

“Jalan itu adalah jalan satu-satunya. Pengiriman raskin selalu menggunakan jalan tersebut. Bila truk pengangkut tidak bisa lewat, otomatis pengirimannya hanya dilakukan melalui motor satu per satu,” katanya.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9615 seconds (0.1#10.140)