GMF lakukan D03-check pesawat A330 pertama di ASEAN
A
A
A
Sindonews.com - PT GMF AeroAsia melaksanakan perawatan D03-Check pesawat A330 yang pertama di kawasan regional. Selain menjalani perawatan D03-check, pesawat A330 Garuda Indonesia dengan registrasi PK-GPA ini juga menjalani modifikasi frame 53. Garuda Indonesia merupakan salah satu operator pesawat A330 pertama di dunia.
“Keberhasilan melakukan D03-Check pesawat A330 ini merupakan lompatan besar bagi GMF,” kata Direktur Utama GMF AeroAsia, Richard Budihadianto, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (19/3/2012).
Menurut Richard, untuk memiliki kemampuan D03-Check pesawat A330, GMF melakukan pengembangan yang terkait infrastruktur dan kompetensi sumber daya manusia sejak satu tahun lalu. Persiapan ini untuk mengantisipasi pekerjaan overhaul pesawat A330 Garuda yang berjumlah 14 pesawat. Selama ini, untuk pekerjaan overhaul (D01 dan D02-Check) pesawat A330, Garuda harus mengirimkan ke luar negeri seperti Swiss, Malaysia, dan Singapura.
Tapi, seiring dengan kemampuan GMF melakukan pekerjaan serupa yang lebih besar yakni D03-Check, seluruh pekerjaan overhaul pesawat A330 bisa dilakukan di dalam negeri sehingga dapat menghemat devisa.
Untuk menjalankan perawatan D03-Check pesawat A330 Garuda Indonesia ini, GMF menjalin kerjasama dengan Swiss Air Technic untuk pekerjaan airframe. Adapun untuk pekerjaan landing gear, GMF bekerjasama dengan Revima. Untuk seluruh pekerjaan D03-Check ini, total manhours sebesar 35 ribu. “Jumlah manhours yang kita gunakan sangat kompetitif untuk pekerjaan sebesar ini,” katanya.
Karena itu, GMF telah siap bersaing dengan perusahaan MRO lain di Asia Pasifik untuk overhaul pesawat A330.
Sejumlah perusahaan MRO seperti Swiss Air Technic, ST Engineering, HAECO merupakan MRO yang telah memiliki kapabilitas overhaul pesawat A330. Tapi, perusahaan MRO itu baru melakukan pekerjaan besar untuk pesawat A330 hingga D02-Check. GMF menjadi yang pertama di kawasan regional yang melakukan D03-Check. “Pencapaian ini merupakan bukti bahwa kemampuan GMF setara dengan MRO global yang lain,” katanya.
Menurut Richard, Garuda Indonesia merupakan satu-satunya operator di Indonesia yang mengoperasikan pesawat A330 untuk rute domestik dan internasional. Pertumbuhan tipe pesawat ini cukup menjanjikan karena mencapai 4,8 persen untuk kawasan Asia Pasifik. Pasar inilah yang akan ditangkap GMF sebagai peluang baru karena tipe pesawat ini mulai memasuki masa-masa perawatan besar.
Kapabilitas D03-Check ini bisa menjadi salah satu keunggulan yang ditawarkan GMF kepada pasar perawatan pesawat. Keberhasilan melakukan D03-Check ini membuat GMF semakin diperhitungkan di Asia Pasifik. “GMF tumbuh sebagai kekuatan baru di Asia Pasifik dengan kapabilitas ini,” katanya. Peluang GMF meningkatkan serapan pasar dari kawasan Asia Pasifik semakin besar seiring penambahan kapabilitas yang baru.
“Keberhasilan melakukan D03-Check pesawat A330 ini merupakan lompatan besar bagi GMF,” kata Direktur Utama GMF AeroAsia, Richard Budihadianto, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (19/3/2012).
Menurut Richard, untuk memiliki kemampuan D03-Check pesawat A330, GMF melakukan pengembangan yang terkait infrastruktur dan kompetensi sumber daya manusia sejak satu tahun lalu. Persiapan ini untuk mengantisipasi pekerjaan overhaul pesawat A330 Garuda yang berjumlah 14 pesawat. Selama ini, untuk pekerjaan overhaul (D01 dan D02-Check) pesawat A330, Garuda harus mengirimkan ke luar negeri seperti Swiss, Malaysia, dan Singapura.
Tapi, seiring dengan kemampuan GMF melakukan pekerjaan serupa yang lebih besar yakni D03-Check, seluruh pekerjaan overhaul pesawat A330 bisa dilakukan di dalam negeri sehingga dapat menghemat devisa.
Untuk menjalankan perawatan D03-Check pesawat A330 Garuda Indonesia ini, GMF menjalin kerjasama dengan Swiss Air Technic untuk pekerjaan airframe. Adapun untuk pekerjaan landing gear, GMF bekerjasama dengan Revima. Untuk seluruh pekerjaan D03-Check ini, total manhours sebesar 35 ribu. “Jumlah manhours yang kita gunakan sangat kompetitif untuk pekerjaan sebesar ini,” katanya.
Karena itu, GMF telah siap bersaing dengan perusahaan MRO lain di Asia Pasifik untuk overhaul pesawat A330.
Sejumlah perusahaan MRO seperti Swiss Air Technic, ST Engineering, HAECO merupakan MRO yang telah memiliki kapabilitas overhaul pesawat A330. Tapi, perusahaan MRO itu baru melakukan pekerjaan besar untuk pesawat A330 hingga D02-Check. GMF menjadi yang pertama di kawasan regional yang melakukan D03-Check. “Pencapaian ini merupakan bukti bahwa kemampuan GMF setara dengan MRO global yang lain,” katanya.
Menurut Richard, Garuda Indonesia merupakan satu-satunya operator di Indonesia yang mengoperasikan pesawat A330 untuk rute domestik dan internasional. Pertumbuhan tipe pesawat ini cukup menjanjikan karena mencapai 4,8 persen untuk kawasan Asia Pasifik. Pasar inilah yang akan ditangkap GMF sebagai peluang baru karena tipe pesawat ini mulai memasuki masa-masa perawatan besar.
Kapabilitas D03-Check ini bisa menjadi salah satu keunggulan yang ditawarkan GMF kepada pasar perawatan pesawat. Keberhasilan melakukan D03-Check ini membuat GMF semakin diperhitungkan di Asia Pasifik. “GMF tumbuh sebagai kekuatan baru di Asia Pasifik dengan kapabilitas ini,” katanya. Peluang GMF meningkatkan serapan pasar dari kawasan Asia Pasifik semakin besar seiring penambahan kapabilitas yang baru.
()