Difitnah, pabrik iPad tak tuntut radio AS

Senin, 19 Maret 2012 - 17:14 WIB
Difitnah, pabrik iPad...
Difitnah, pabrik iPad tak tuntut radio AS
A A A
Sindonews.com - Pembuat iPhone dan iPad di China Foxconn Technology Group mengatakan bahwa pihaknya tidak berencana untuk mengambil tindakan hukum atas program radio di Amerika Serikat tentang aktivitas perusahaannya di China.

Pekan lalu, sebuah program radio ‘This American Life’ telah menarik sebuah episode penting tentang kondisi kerja di sebuah pabrik Foxconn di China. Di mana laporan pada episode itu telah banyak direkayasa. Sementara itu, dikatakan Foxconn bahwa siaran yang telah membuat debat publik tentang etika jurnalistik di AS itu telah merusak reputasinya.

Episode yang ditarik, sebelumnya disiarkan pada 6 Januari didasarkan pada pertunjukan teatrikal dari Mike Daisey yakni ‘The Agony and the Ecstasy of Steve Jobs’.

“Klien kami adalah Apple, citra perusahaan kami telah benar-benar hancur. Intinya, apa pun yang dikutip media dari program itu tidak seharusnya dilaporkan sebelum dikonfirmasi pada kami,” ujar juru bicara Foxconn Simo Hsing, seperti dilansir News Yahoo dari Reuters, Senin (19/3/2012).

“Kami tidak memiliki rencana untuk mengambil tindakan hukum, Kami berharap tidak ada lagi kejadian serupa,” tambahnya.

Praktik kerja pabrik Foxconn di China memang sedang berada di bawah pengawasan ketat pada 2010 setelah serangkaian kasus bunuh diri di kalangan pakerja muda. Juni lalu tiga pekerja dilaporkan tewas dalam sebuah ledakan di pabrik Foxconn di Chengdu, China barat.

Pertunjukan Daisey dan publisitasnya, termasuk segmen radio telah memainkan peran besar dalam menekan Apple untuk memungkinkan adanya pengawasan dari luar di fasilitas manufaktur di China, yang sebagian besar dimiliki oleh Foxconn.

Sementara itu, produser eksekutif program radio dalam sebuah siaran pada pekan lalu membenarkan bahwa sebagian besar konten program telah ditarik dan pernyataan itu dikuatkan oleh investigasi independen. Ketidakakuratan informasi itu terkait dengan perjalanan sang aktor ke China.

Bulan lalu, New York Times menerbitkan sebuah investigasi praktek kerja di pabrik pemasok produk Apple di China mengenai dokumen kurangnya jaminan kesehatan, kondisi keamanan dan jam kerja yang panjang.

Sedangkan Foxconn baru-baru ini mengatakan, telah menaikkan upah pekerja China sebesar 16 hingga 25 persen sejak Februari lalu, yang merupakan kenaikan ketiga sejak 2010.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6775 seconds (0.1#10.140)