Indonesia bisa surplus gula tahun Ini
A
A
A
Sindonews.com – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat, Indonesia sudah bisa mengalami surplus gula sepanjang 2012, jika produksi gula berbasis tebu dan gula rafinasi digabung.
Kepala Bappebti Syahrul R Sempurnajaya menyebutkan,total produksi gula rafinasi dan gula berbasis tebu pada 2008 saja sudah mencapai 4,6 juta ton. “Proyeksi tahun ini kita sudah menghasilkan 2,7– 2,8 juta ton untuk gula berbasis tebu. Sedangkan,untuk raw sugarsekitar 1,5 juta ton,” kata Syahrul dalam keterangan tertulisnya di Jakarta kemarin.
Sejauh ini, lanjut dia, Indonesia memiliki carry over stock yang cukup besar seperti tahun lalu. Namun, harus diperhatikan periode Januari–Juni yang tidak ada masa giling sehingga tidak ada produksi dalam negeri.“ Dalam kondisi seperti itu, pemerintah akan menghabiskan stok yang sudah ada dan menggunakan produksi dari rafinasi,”jelasnya.
Sementara, Wakil Ketua Tim Komisi VI DPR untuk program swasembada gula Arya Bima mengatakan, untuk tahun 2012 dianggarkan dana sebesar Rp250 miliar untuk revitalisasi 51 pabrik gula di bawah PT Perkebunan Nusantara IX.
Dia mengatakan, pada 2014 pemerintah dan DPR sepakat harus sudah masuk pada swasembada gula.Namun,syaratnya swasembada berbasis on farm, yakni ketersediaan pasokan bahan baku tebu. “Kalau itu bisa dilakukan, maka petani akan menikmati hasilnya dan menjadi sejahtera. Sebab, mereka tulang punggung peningkatan produksi gula,”katanya.
Untuk meningkatkan produksi, lanjut dia, ada kesepakatan antara pemerintah dan DPR untuk menambah areal tanam (lahan) sekitar 300 ribu hektare di Pulau Jawa, Lampung, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Sulawesi.
DPR, lanjutnya, sudah menyetujui anggaran revitalisasi 51 pabrik gula milik PTPN IX, dengan menambah alat produksi dan memaksimalkan kapasitas produksi. Menurut dia, kebutuhan untuk gula konsumsi dalam negeri mencapai 2,7 juta ton dan gula industri 3 juta ton.
Karena masih kurang sekitar 300 ribu ton, maka akhirnya pemerintah masih mengimpor gula dari luar yang kadang harganya sangat tinggi.Namun, di sisi lain, harga gula dalam negeri yang terus meningkat diharapkan mampu menumbuhkan minat petani untuk menanam tebu.
Kepala Bappebti Syahrul R Sempurnajaya menyebutkan,total produksi gula rafinasi dan gula berbasis tebu pada 2008 saja sudah mencapai 4,6 juta ton. “Proyeksi tahun ini kita sudah menghasilkan 2,7– 2,8 juta ton untuk gula berbasis tebu. Sedangkan,untuk raw sugarsekitar 1,5 juta ton,” kata Syahrul dalam keterangan tertulisnya di Jakarta kemarin.
Sejauh ini, lanjut dia, Indonesia memiliki carry over stock yang cukup besar seperti tahun lalu. Namun, harus diperhatikan periode Januari–Juni yang tidak ada masa giling sehingga tidak ada produksi dalam negeri.“ Dalam kondisi seperti itu, pemerintah akan menghabiskan stok yang sudah ada dan menggunakan produksi dari rafinasi,”jelasnya.
Sementara, Wakil Ketua Tim Komisi VI DPR untuk program swasembada gula Arya Bima mengatakan, untuk tahun 2012 dianggarkan dana sebesar Rp250 miliar untuk revitalisasi 51 pabrik gula di bawah PT Perkebunan Nusantara IX.
Dia mengatakan, pada 2014 pemerintah dan DPR sepakat harus sudah masuk pada swasembada gula.Namun,syaratnya swasembada berbasis on farm, yakni ketersediaan pasokan bahan baku tebu. “Kalau itu bisa dilakukan, maka petani akan menikmati hasilnya dan menjadi sejahtera. Sebab, mereka tulang punggung peningkatan produksi gula,”katanya.
Untuk meningkatkan produksi, lanjut dia, ada kesepakatan antara pemerintah dan DPR untuk menambah areal tanam (lahan) sekitar 300 ribu hektare di Pulau Jawa, Lampung, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Sulawesi.
DPR, lanjutnya, sudah menyetujui anggaran revitalisasi 51 pabrik gula milik PTPN IX, dengan menambah alat produksi dan memaksimalkan kapasitas produksi. Menurut dia, kebutuhan untuk gula konsumsi dalam negeri mencapai 2,7 juta ton dan gula industri 3 juta ton.
Karena masih kurang sekitar 300 ribu ton, maka akhirnya pemerintah masih mengimpor gula dari luar yang kadang harganya sangat tinggi.Namun, di sisi lain, harga gula dalam negeri yang terus meningkat diharapkan mampu menumbuhkan minat petani untuk menanam tebu.
()