6.000 buruh Tangerang terancam nganggur
A
A
A
Sindonews.com - Rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada April mendatang dipastikan akan berpengaruh besar terhadap kelangsungan hidup para buruh. Pasalnya kenaikan tersebut dipastikan bakal memaksa industri tekstil dan sepatu yang ada di Kabupaten Tangerang melakukan efesiensi.
Dampak dari efisiensi inilah yang nantinya bakal menelurkan pengangguran baru dan akan membebani pemerintah sendiri.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang, Heri Heryanto memprediksi, sedikitnya sekitar 6.000 buruh pabrik sepatu dan tekstil di wilayah itu terancam kehilangan pekerjaan akibat efisiensi yang dilakukan perusahaan guna menekan biaya produksi pasca kenaikan harga BBM.
"Saat ini perusahaan tengah dihadapkan dengan kewajiban membayar kenaikan UMK 2012 yang dianggapnya memberatkan, kini mereka kembali dihadapkan dengan rencana kenaikan BBM yang pasti berpengaruh pada ongkos produksi," terang Heri, di Tangerang, Rabu (21/3/2012).
Dengan beban yang cukup berat ini, Heri memperkirakan akan terjadi PHK masal, sehingga menambah jumlah pengangguran yang kini ada sekitar 201.956 orang.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Kabupaten Tangerang, Andi Laurus membenarkan soal kemungkinan terjadinya PHK massal buruh oleh puluhan perusahaan tekstil dan sepatu tersebut bila BBM jadi dinaikkan oleh pemerintah.
"Satu-satunya cara bagi pengusaha agar tetap bisa bertahan menghadapi kondisi ini adalah dengan efisiensi," singkatnya. (ank)
Dampak dari efisiensi inilah yang nantinya bakal menelurkan pengangguran baru dan akan membebani pemerintah sendiri.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang, Heri Heryanto memprediksi, sedikitnya sekitar 6.000 buruh pabrik sepatu dan tekstil di wilayah itu terancam kehilangan pekerjaan akibat efisiensi yang dilakukan perusahaan guna menekan biaya produksi pasca kenaikan harga BBM.
"Saat ini perusahaan tengah dihadapkan dengan kewajiban membayar kenaikan UMK 2012 yang dianggapnya memberatkan, kini mereka kembali dihadapkan dengan rencana kenaikan BBM yang pasti berpengaruh pada ongkos produksi," terang Heri, di Tangerang, Rabu (21/3/2012).
Dengan beban yang cukup berat ini, Heri memperkirakan akan terjadi PHK masal, sehingga menambah jumlah pengangguran yang kini ada sekitar 201.956 orang.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Kabupaten Tangerang, Andi Laurus membenarkan soal kemungkinan terjadinya PHK massal buruh oleh puluhan perusahaan tekstil dan sepatu tersebut bila BBM jadi dinaikkan oleh pemerintah.
"Satu-satunya cara bagi pengusaha agar tetap bisa bertahan menghadapi kondisi ini adalah dengan efisiensi," singkatnya. (ank)
()