Sari roti jajaki pasar asia tenggara
A
A
A
Sindonews.com - Produsen roti merek Sari Roti, PT Nippon Indosari Tbk (ROTI), menjajaki mengembangkan pangsa pasarnya ke wilayah Asia Tenggara seperti Malaysia dan Filipina.
Perseroan berharap rencana tersebut bisa direalisasikan pada tiga hingga lima tahun ke depan. “Rencana ini sedang dimatangkan karena kami optimistis dapat masuk ke pasar negara-negara itu,” ujar Direktur Operasional, PT Nippon Indosari Tbk, Yusuf Hady seusai launching brand ambassador & new packaging di Jakarta kemarin.
Namun, dia masih enggan menjelaskan nilai investasi yang dikeluarkan untuk membuka sejumlah pabrik di negara-negara tersebut. Tapi yang pasti, menurut Yusuf, rencana itu sedang dimatangkan karena perseroan optimistis bisa masuk ke pasar negara-negara tersebut.
Apalagi, perseroan juga telah merencanakan masuk ke industri selai cokelat dan stroberi. Dia mengungkapkan,tahun ini perseroan menargetkan bisa meraih penjualan sebesar Rp1 triliun atau 23 persen dari perkiraan pendapatan 2011 sebesar Rp813 miliar.
Sedangkan, laba bersih 2012 diperkirakan mencapai 12 persen hingga 13 persen dari target penjualan. Saat ini kapasitas pabrik perseroan sekitar 2,2 juta pieces per hari. Perseroan, lanjut Yusuf, optimistis bisa merealisasikan target karena pada tahun ini perseroan telah dan akan membuka pabrik baru.
Di antaranya di Cibitung, Palembang, dan Makasar. Masing-masing pabrik roti membutuhkan investasi dalam kisaran Rp50 miliar hingga Rp70 miliar. “Kami juga berencana menaikkan harga dalam kisaran 8 persen hingga 10 persen. Sebagai antisipasi kenaikan biaya produksi akibat kenaikan harga BBM,” paparnya.
Tahun 2013 perseroan telah merencanakan ekspansi ke Pekanbaru dan Balikpapan. Untuk membangun pabrik di masing-masing daerah, diperkirakan membutuhkan dana Rp50 miliar. Dana kebutuhan investasi berasal dari pinjaman perbankan. Sebelumnya perseroan telah mendapatkan pinjaman BCA senilai Rp280 miliar dari sejumlah pabrik perseroan. (ank)
Perseroan berharap rencana tersebut bisa direalisasikan pada tiga hingga lima tahun ke depan. “Rencana ini sedang dimatangkan karena kami optimistis dapat masuk ke pasar negara-negara itu,” ujar Direktur Operasional, PT Nippon Indosari Tbk, Yusuf Hady seusai launching brand ambassador & new packaging di Jakarta kemarin.
Namun, dia masih enggan menjelaskan nilai investasi yang dikeluarkan untuk membuka sejumlah pabrik di negara-negara tersebut. Tapi yang pasti, menurut Yusuf, rencana itu sedang dimatangkan karena perseroan optimistis bisa masuk ke pasar negara-negara tersebut.
Apalagi, perseroan juga telah merencanakan masuk ke industri selai cokelat dan stroberi. Dia mengungkapkan,tahun ini perseroan menargetkan bisa meraih penjualan sebesar Rp1 triliun atau 23 persen dari perkiraan pendapatan 2011 sebesar Rp813 miliar.
Sedangkan, laba bersih 2012 diperkirakan mencapai 12 persen hingga 13 persen dari target penjualan. Saat ini kapasitas pabrik perseroan sekitar 2,2 juta pieces per hari. Perseroan, lanjut Yusuf, optimistis bisa merealisasikan target karena pada tahun ini perseroan telah dan akan membuka pabrik baru.
Di antaranya di Cibitung, Palembang, dan Makasar. Masing-masing pabrik roti membutuhkan investasi dalam kisaran Rp50 miliar hingga Rp70 miliar. “Kami juga berencana menaikkan harga dalam kisaran 8 persen hingga 10 persen. Sebagai antisipasi kenaikan biaya produksi akibat kenaikan harga BBM,” paparnya.
Tahun 2013 perseroan telah merencanakan ekspansi ke Pekanbaru dan Balikpapan. Untuk membangun pabrik di masing-masing daerah, diperkirakan membutuhkan dana Rp50 miliar. Dana kebutuhan investasi berasal dari pinjaman perbankan. Sebelumnya perseroan telah mendapatkan pinjaman BCA senilai Rp280 miliar dari sejumlah pabrik perseroan. (ank)
()