Mendidik santri jadi pengusaha andal

Rabu, 21 Maret 2012 - 11:10 WIB
Mendidik santri jadi pengusaha andal
Mendidik santri jadi pengusaha andal
A A A
Sindonews.com - Kalangan santri di pondok pesantren (ponpes) selama ini kerap diidentikkan hanya bergelut ilmu agama dan beraktivitas yang sifatnya keakhiratan.

Rata-rata dua hal itu yang memang diajarkan di berbagai ponpes yang ada di Indonesia. Namun, Ponpes Al Mawaddah, Honggosoco, Jekulo, Kudus, berbeda. Para santrinya tidak hanya diajari mahir ilmu agama, tapi juga melek teknologi dan juga cerdas beraktivitas dalam dunia entrepreneur.

Salah satunya dengan mengembangkan agrobisnis berbasis buah naga. Untuk aktivitas ini, pihak pengelola ponpes menyediakan lahan seluas 0,5 hektare.

“Kalau selama ini kan anggapan yang muncul ponpes itu yang dipelajari hanya soal kamar mandi dan tata cara bersih-bersih. Padahal, sebenarnya yang dapat dilakukan bisa lebih dari itu," kata Pengasuh Ponpes Al Mawaddah, Sofiyan Hadi, Selasa 20 Maret 2012.

Salah satu yang dilakukan Sofiyan untuk mengubah anggapan yang kadung melekat di masyarakat adalah mengenalkan dunia entrepreneur kepada puluhan santrinya. Langkah ini selain menjadi bagian dari realisasi mengkaji berbagai aspek agama dalam bentuk yang lebih konkret, juga agar santrinya belajar agrobisnis dengan tujuan mereka bisa mandiri selepas keluar dari ponpes.

Budi daya buah naga telah dimulai dua tahun lalu. Hasilnya, cukup membanggakan karena ini buah yang berasal dari Amerika Latin di kebun ponpes ini telah menembus berbagai pasar, baik tradisional maupun modern di Kudus dan kota-kota lain di Indonesia.

Pemakaian pupuk organik menjadikan cita rasa buah yang dikelola para santri ini lebih segar dan juga higienis.

Selain buah naga, pengasuh ponpes juga melirik usaha lain yang berbasis dari kebun buah ini. Salah satunya menyulap kebun tersebut menjadi kawasan wisata edukasi bagi anak-anak TK yang ada di Kudus dan sekitarnya.

Di kebun itu, anak-anak TK bisa belajar tentang tata cara budi daya hingga memanen langsung buah naga tersebut. “Selain itu, buah naga juga kita jadikan sirup, selai, dan keripik. Ini bagian dari upaya kita agar para santri tidak sekadar mahir ilmu agama, namun juga cerdas dalam dunia usaha,” papar Sofiyan.

Bupati Kudus Musthofa memberi apresiasi yang tinggi atas terobosan yang dilakukan pengelola maupun santri Ponpes Al Mawaddah. Orang nomor satu di Kudus ini optimistis jika langkah ini dikembangkan maka akan muncul entrepreneur andal di kemudian hari.

Musthofa juga siap mendorong, membantu dan memfasilitasi agar usaha yang dilakukan pengelola dan santri Ponpes Al Mawaddah ini bisa lebih berkembang luas.

“Makanya saya mengajak seluruh pimpinan instansi pemerintahan di Kudus ke sini. Ponpes ini memang luar biasa, tidak hanya mengajarkan mengaji saja, namun juga mahir teknologi dan mampu mencetak entrepreneur andal,” katanya. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6372 seconds (0.1#10.140)