Stok SPBU kosong, pendagang BBM eceran membludak
A
A
A
Sindonews.com - Jelang naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Bantaeng, Sulawesi Selatan, mengalami kelangkaan BBM jenis premium.
Meski demikian, kondisi tersebut justru dimanfaatkan sejumlah warga, menjadi pengecer dadakan di dekat SPBU. Bahkan dalam kelangkaan BBM tersebut, mereka dapat meraup keuntungan yang besar.
Kelangkaan premium yang terjadi di SPBU ini, justru dimanfaatkan sejumlah warga yang punya modal untuk meraup keuntungan dengan menjadi pengecer BBM dadakan di dekat SPBU. Seperti yang dilakukan Darwis, sejak munculnya wacana kenaikan harga BBM, setiap harinya ia menjadi pengecer BBM jenis premium di samping SPBU.
Tak tanggung-tanggung, dalam sehari ia mampu menjual sekira 350 liter premium dengan keuntungan hingga Rp400 ribu. Meski keuntungan tersebut, harus ia bagi dengan pemilik modal namun sejak ia menjadi pengecer BBM dadakan, ia mengaku mendapat keuntungan yang lumayan untuk menghidupi kehidupannya sehari-hari.
Meski demikian, Darwis, tetap merasa resah jika nantinya pemerintah benar-benar menaikan harga BBM. Ia khawatir nantinya para pengendara semakin berkurang untuk membeli BBM eceran, akibat harga yang sudah melonjak tinggi. Namun ia tetap semangat dan berharap, profesi barunya itu dapat ia lanjutkan meski harga BBM sudah naik.
Sementara itu, menurut salah satu sopir angkot, Andry mengatakan dirinya terpaksa membeli premium di tingkat pengecer karena di sejumlah SPBU telah habis dan kini mengalami kelangkaan sejak adanya wacana kenaikan harga BBM. (ank)
Meski demikian, kondisi tersebut justru dimanfaatkan sejumlah warga, menjadi pengecer dadakan di dekat SPBU. Bahkan dalam kelangkaan BBM tersebut, mereka dapat meraup keuntungan yang besar.
Kelangkaan premium yang terjadi di SPBU ini, justru dimanfaatkan sejumlah warga yang punya modal untuk meraup keuntungan dengan menjadi pengecer BBM dadakan di dekat SPBU. Seperti yang dilakukan Darwis, sejak munculnya wacana kenaikan harga BBM, setiap harinya ia menjadi pengecer BBM jenis premium di samping SPBU.
Tak tanggung-tanggung, dalam sehari ia mampu menjual sekira 350 liter premium dengan keuntungan hingga Rp400 ribu. Meski keuntungan tersebut, harus ia bagi dengan pemilik modal namun sejak ia menjadi pengecer BBM dadakan, ia mengaku mendapat keuntungan yang lumayan untuk menghidupi kehidupannya sehari-hari.
Meski demikian, Darwis, tetap merasa resah jika nantinya pemerintah benar-benar menaikan harga BBM. Ia khawatir nantinya para pengendara semakin berkurang untuk membeli BBM eceran, akibat harga yang sudah melonjak tinggi. Namun ia tetap semangat dan berharap, profesi barunya itu dapat ia lanjutkan meski harga BBM sudah naik.
Sementara itu, menurut salah satu sopir angkot, Andry mengatakan dirinya terpaksa membeli premium di tingkat pengecer karena di sejumlah SPBU telah habis dan kini mengalami kelangkaan sejak adanya wacana kenaikan harga BBM. (ank)
()