Draf studi kelayakan JSS rampung pekan depan
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tengah menyiapkan draf perjanjian pelaksanaan studi kelayakan proyek pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) yang ditargetkan rampung pekan depan.
Draf perjanjian pelaksanaan studi kelayakan tersebut adalah antara pemerintah dan konsorsium PT Graha Banten Lampung Sejahtera. Saat ini drafnya dinyatakan telah disusun dan tinggal menunggu persetujuan menteri keuangan.
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan, setelah disahkan pekan depan, pemerintah akan bernegosiasi dengan konsorsium untuk kesepakatan perjanjian sebelum diteken bersama.
“Drafnya sudah dibahas tadi, dengan wamen (wakil menteri) PU, wamen keuangan, wamen perhubungan, dan dirjen yang terkait menjadi penanggung jawab dalam proyek tersebut,” kata Djoko di Jakarta akhir pekan lalu.
Dia memastikan pelaksanaan studi kelayakan akan tetap berjalan selama 24 bulan sampai kepastian proyek pembangunan JSS dinyatakan layak atau tidaknya untuk dibangun.
Jika proyek layak dilanjutkan, diharapkan studi kelayakan bisa dimulai pada April 2012. Djoko menambahkan, peraturan presiden (perpres) pembentukan konsorsium itu sudah ditetapkan sejak Desember 2011 yang menetapkan Provinsi Lampung, Banten, dan PT Bangun Graha Sejahtera Mulia sebagai pelaksana studi kelayakan.
Selain itu, konsorsium juga ditugaskan untuk menghitung besaran investasi dan tingkat pengembalian investasi proyek senilai Rp100 triliun tersebut.
Dia mengatakan, jika studi kelayakan dimulai April 2012, dengan asumsi pelaksanaan 24 bulan, studi kelayakan harusnya rampung April 2014. Proses tersebut terbilang lama karena wilayah dan jenis ketelitian jembatan akan menjadi prioritas.
“Dalam kesepakatan juga akan memuat jaminan dari pemerintah untuk konsorsium karena butuh persetujuan dari Kementerian Keuangan,” tambahnya.
Sebelumnya Direktur PT Graha Banten Lampung Sejahtera Agung R Prabowo menjelaskan, investasi studi kelayakan proyek JSS tersebut diperkirakan mencapai USD350 juta. Kebutuhan itu untuk menganalisis kelayakan proyek mulai dari sisi bentang jembatan, kondisi geografis lautan, dan rencana pengembangan kawasan di masing-masing wilayah Banten dan Lampung.
Selain itu, untuk menghitung besaran kebutuhan dana pembangunan jembatan ataupun pengembangan kawasannya. Berdasarkan hasil prastudi kelayakan, kebutuhan investasi konstruksi jembatan mencapai Rp100 triliun. Sumber pendanaan akan dikeluarkan oleh konsorsium, dengan perkiraan porsi 95% dari PT Bangungraha Sejahtera Mulia dan masing-masing 2,5% oleh Provinsi Lampung dan Banten.
Pembangunan JSS ini akan dibangun sepanjang 29 kilometer (km) dengan menghubungkan Provinsi Lampung dan Banten. Jembatan ini akan terkoneksi dengan tol Jakarta-Merak di Banten dan tol Bakauheni-Tengineneng yang masih dalam persiapan.
Rencana konstruksi jembatan akan dibagi dalam lima seksi yakni seksi satu sepanjang 6,5 km, seksi dua 3,8 km, seksi tiga 8,53 km, seksi empat 3,8 km, dan seksi lima 6,5 km. (bro)
()