SBY minta perdagangan RI-China ditertibkan
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta Kementerian Perdagangan dan instansi terkait menertibkan arus perdagangan Indonesia dan China. Langkah ini dibutuhkan karena adanya perbedaan data nilai perdagangan antara Indonesia dan China.
Presiden pun menunjuk Menteri Perdagangan Gita Wirjawan untuk mengusut hal itu dan menindak siapa pun yang melanggar hukum. Indonesia mencatat nilai perdagangan kedua negara mencapai USD50 miliar, sedangkan China mencatat nilai sebesar USD60 miliar.
Menurut Presiden, perbedaan itu bisa saja terjadi karena ada barang ekspor Indonesia yang dikeluarkan dari pintu tidak resmi. “Banyak barang Indonesia dikeluarkan melalui negara tetangga. Itu pengkhianat,” kata SBY kepada wartawan di sela-sela kunjungan kenegaraan di Beijing, China, Sabtu 24 Maret 2012.
Perdagangan adalah salah satu pilar utama dalam kerja sama dengan China. Kedua negara sepakat untuk meningkatkan nilai perdagangan hingga mencapai USD80 miliar pada 2015. Selain bidang perdagangan, kedua negara juga sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam bidang industri, sumber daya manusia, dan energi.
Sehari sebelumnya, mereka sepakat memperkuat kerja sama pada berbagai bidang dengan nilai lebih dari USD17,4 miliar.
Kesepakatan ini dicapai dalam kunjungan Presiden RI ke Beijing pada Jumat (23/3), di antaranya mengenai kerja sama pembangunan pelabuhan, jalan raya, energi alternatif, industri sepeda motor, konstruksi di area strategis dan Selat Sunda, perkebunan, pariwisata, dan industri baja.
Presiden Hu Jintao juga menegaskan komitmen China untuk mempromosikan kemitraan strategis dengan Indonesia di beberapa area kerja sama perdagangan dan ekonomi, pertahanan, maritim dan antariksa, media, pariwisata, serta kerja sama dalam urusan regional dan internasional.
Selain itu, China sepakat memperluas kerja sama bidang pertahanan dan keamanan, melakukan pelatihan bersama, meningkatkan kunjungan, memerangi terorisme dan kejahatan lintas perbatasan, serta menjaga keamanan dan perdamaian di negara dan kawasan.
“Kedua negara juga akan memperkuat kerja sama dalam masalah regional dan internasional untuk menjaga kepentingan bersama,” papar Hu.
Pada hari kedua di Negeri Tirai Bambu itu, Presiden meminta pemuda Indonesia dan China untuk saling belajar dan memperkuat persahabatan demi kemajuan kedua negara pada masa depan.
Menurut SBY, para pemuda asal Indonesia dan asal China adalah aset kedua negara pada masa depan. Kemarin Presiden sempat mengikuti pertemuan pemuda Indonesia dan pemuda China.
Sejumlah pemuda Indonesia yang datang ke Beijing itu terdiri atas para pimpinan nasional dan daerah KNPI serta sejumlah anggota badan eksekutif mahasiswa (BEM) beberapa universitas.
Menurut dia, hubungan antarnegara seharusnya tidak hanya diisi dengan kerja sama pemerintahan, tetapi juga harus diisi dengan kerja sama kepemudaan dan pendidikan. “Ini adalah modal yang luar biasa bagi hubungan strategis kedua negara,” katanya.
Pada kesempatan itu, Presiden membantah kedatangan para pemuda ke China atas inisiatif Pemerintah Indonesia. Dia menandaskan, kedatangan para pemuda itu atas undangan pihak China, khususnya All Chinese Youth Federation.
Hal yang sama juga diungkapkan Deputi Menteri Bidang Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Alfitra Salam. Menurut dia, keberangkatan para pemuda dan mahasiswa itu tidak membebani APBN. Alfitra mengungkapkan, BEM yang bersedia ikut ke China berasal dari perwakilan 15 BEM. Total pemuda yang ikut ada 80 orang. Mereka berada di negeri tersebut selama sembilan hari dan diagendakan akan mengunjungi beberapa tempat, antara lain sekolah-sekolah olahraga dan beberapa tempat khas di China.
Menurut Alfitra, para pemuda Indonesia dan China juga menandatangani sejumlah nota kesepahaman. Selain membangun hubungan pemuda, Indonesia dan China sepakat menjajaki kemungkinan kerja sama pertukaran komodo dan panda.
Presiden mengungkapkan, pihak-pihak terkait di Indonesia dan China sepakat untuk duduk bersama serta melakukan penelitian dan mendalami hal-hal teknis tentang konsep pertukaran itu, terutama terkait cuaca di kedua negara.
“Mudah-mudahan saat dingin komodo tidak terganggu dan saat musim panas panda tidak terganggu,” katanya. (bro)
()