Desa di Mandailing Natal dianaktirikan PLN

Selasa, 27 Maret 2012 - 15:49 WIB
Desa di Mandailing Natal...
Desa di Mandailing Natal dianaktirikan PLN
A A A

Sindonews.com
- Di tengah rencana pemerintah yang akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk mengurangi beban subsidinya dan rencana untuk mengalihkan beban subsidi BBM tersebut guna membangun sarana infrastruktur terutama bagi warga yang tinggal di daerah pelosok nampaknya bisa jadi hanya sebuah isapan jempol belaka.

Betapa tidak, sebuah desa di Mandailing Natal, Sumatera Utara sejak berpuluh tahun yang lalu hingga kini belum juga dialiri listrik PLN. Alasan utamanya akses jalan dan daya listrik yang terbatas menjadi penyebab desa ini seperti dianaktirikan.

Sabar dan hanya terus bisa bersabar, inilah yang dilakukan warga desa sopo batu, di Mandailing Natal, Sumatera Utara, yang berpenghuni lebih dari 100 kepala keluarga ini.

Betapa tidak, sejak negeri ini merdeka, desa ini belum juga mendapatkan aliran listrik PLN. Padahal lokasi desa ini hanya 10 kilometer dari pusat ibukota kabupaten.

Beruntung warganya masih kreatif, dengan memanfaatkan aliran arus deras sungai yang disediakan sang pencipta, mereka pun membuat pembangkit listrik sederhana dengan kincir air yang disambung dengan sebuah dinamo.

Namun ketersediaan listrik dari pembangkit sederhana ini pun juga sangat terbatas. Hanya beberapa rumah yang mampu disuplai listrik dari pembangkit sederhana ini, itupun pada jam tertentu saja yakni mulai pukul 8 malam hingga pukul 10 malam.

"Warga sebenarnya sudah tak tahan lagi hidup dengan keadaan seperti ini, namun bagaimana lagi mereka pun harus tetap bersabar menunggu masuknya aliran listrik ke desa," ungkap salah seorang warga Abdurrohim, Selasa (27/3/2012).

Pihak PLN Mandailing Natal, Sumatera Utara, mengakui masih ada sejumlah desa yang memang belum teraliri listrik di wilayahnya seperti Desa Sopo Batu.

Menurut supervisor pelayanan PLN Mandailing Natal Closter Sitompul, yang menjadi penyebab Desa Sopo Batu belum mendapat aliran listrik PLN disamping akses jalan menuju desa yang sulit dilalui juga karena masih terbatasnya daya listrik di wilayah Mandailing Natal hingga tidak memungkinkan untuk pemasangan jaringan baru.

Kalau sudah seperti ini kondisinya, patut setiap kita bertanya kemana saja pengalihan beban subsidi BBM itu selama ini ditujukan. Bukankah pemerintah beralasan menaikkan harga BBM untuk mengalihkan beban subsidinya bagi pembangunan infrastruktur di daerah daerah pelosok dan tertinggal. Yang pasti kita tunggu saja.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5609 seconds (0.1#10.140)