Pendapatan CPO AALI Rp1,52 T
A
A
A
Sindonews.com - PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) hingga akhir Februari tahun ini berhasil membukukan pendapatan dari penjualan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) sebesar Rp1,52 triliun. Pendapatan dari CPO pada tahun ini stagnan jika dibanding periode yang sama tahun lalu.
Investor Relations AALI Rudy Limardjo mengatakan, volume penjualan CPO perseroan hingga akhir bulan kedua tahun ini tumbuh sebesar 15 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
“Volume penjualan CPO sampai Februari 2012 menjadi 201.753 ton, sedangkan pada periode yang sama tahun sebelumnya 175.390 ton,” katanya di Jakarta kemarin.
Dia menjelaskan, meski penjualan CPO perseroan mengalami pertumbuhan namun harga jual rata-rata CPO pada Februari tahun ini mengalami penurunan sebesar 12,4 persen dibanding Februari 2011. Pada Februari 2012 harga jual rata-rata CPO sebesar Rp7.537 per kilogram (kg), sedangkan harga jual rata-rata pada Februari 2011 mencapai Rp8.600 per kg.
Dengan volume penjualan CPO sebesar 201.753 ton dan harga jual ratarata senilai Rp7.537 per kg,maka pendapatan perseroan dari CPO per Februari 2012 sebesar Rp1,52 triliun.
Sedangkan, pada periode yang sama, dengan volume penjualan sebesar 175.390 dengan harga ratarata Rp8.600 per kg, maka pendapatan CPO senilai Rp1,51 triliun.
Rudy mengungkapkan, naiknya volume penjualan CPO pada bulan lalu diikuti naiknya volume penjualan kernel sebesar 91,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Pada Februari 2012, volume penjualan kernel mencapai 40.154 ton, sedangkan periode yang sama 2010 sebesar 20.922 ton.
Sama dengan CPO, harga jual rata-rata kernel pada bulan lalu juga lebih rendah sebesar 38,5 persen menjadi Rp3.935 per kg dibanding Februari 2011 sebesar Rp6.395 per kg.
“Dengan demikian, pendapatan penjualan kernel perseroan pada Februari 2012 mencapai Rp158 miliar, sedangkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp133,8 miliar,” paparnya.
Sementara, perseroan sepanjang Januari 2012 mencatat pendapatan dari penjualan CPO sebesar Rp722,452 miliar. Sedangkan, pendapatan dari kernel sebesar Rp81,31 miliar. Dengan demikian, total pendapatan dari dua komoditas ini pada akhir Januari 2012 mencapai Rp803,76 miliar.
Rudy menuturkan, total volume penjualan CPO AALI sepanjang Januari tahun ini meningkat 1,8 persen menjadi 96.662 ton dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 94.991 ton.
Adapun,pasar lokal menyerap sekitar 85.162 ton atau 88,1 persen, sedangkan sisanya 11,9 persen atau setara 11.500 ton diekspor. OilWorld memproyeksikan, total produksi CPO dunia pada tahun ini mencapai 52,37 juta ton atau meningkat sekitar 4,3 persen dibanding tahun lalu sebanyak 50,23 juta ton.
Naiknya produksi CPO seiring adanya kenaikan lahan menghasilkan sebesar 4,6% menjadi 14,06 juta hektare (ha).
Sementara itu, produksi CPO dunia pada tahun lalu meningkat 9,5% dibanding 2010 sebesar 45,86 juta ton.Total produksi CPO dunia pada tahun lalu bersal dari produksi CPO Indonesia sebesar 23,9 juta ton, sedangkan Malaysia memproduksi sekitar 18,9 juta ton. Sementara, komposisi produksi CPO Indonesia pada tahun ini mengontribusi sekitar 48,5% dari total produksi tahun ini, Malaysia sekitar 36,7%.
Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang menilai, emiten sektor pertanian dan perkebunan pada tahun ini memiliki prospek yang cukup positif. Adapun, sejumlah faktor yang mempengaruhi kinerja emiten di sektor ini, yakni adanya perbaikan produk domestik bruto (PDB) dan impor negara tujuan nonmigas Indonesia yang mengalami peningkatan permintaan, proyeksi naiknya harga CPO menyusul berkurangnya pasokan sebagai dampak dari penanaman kembali (replanting) dan cuaca.
“Selain itu, dipakainya CPO sebagai energi alternatif dan kondusifnya peraturan pemerintah dalam hal pengenaan biaya keluar untuk ekspor CPO dan turunannya,”t utur Edwin. (bro)
()