BRICS siap luncurkan bank pembangunan

Kamis, 29 Maret 2012 - 09:12 WIB
BRICS siap luncurkan bank pembangunan
BRICS siap luncurkan bank pembangunan
A A A
Sindonews.com – Kelompok negara berkembang yang tergabung dalam BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan South Afrika/Afrika Selatan) akan meluncurkan sebuah institusi perbankan bersama untuk memperkuat sistem keuangan negara-negara tersebut.

Selain bank, BRICS juga akan bekerja sama membuat aturan yang bertujuan mempererat hubungan pasar saham di antara anggotanya. Rencana tersebut akan diputuskan kemudian setelah detail kerja samanya disepakati. Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di New Delhi, India, yang dimulai kemarin, kelompok yang populasi penduduknya mencapai 40 persen dari penduduk dunia itu juga mengutarakan ambisinya untuk membahas ketahanan energi bersama negara-negara teluk.

BRICS semula hanya beranggotakan empat negara yakni Brasil, Rusia, India dan China. Julukan tersebut diberikan oleh ekonom Goldman Sachs Jim O’Neil pada 2001 silam. Saat itu O’Neil melihat pertumbuhan negara-negara BRIC dianggap menjadi kontributor utama di negara berkembang. Sementara, Afrika Selatan baru bergabung dengan kelompok tersebut setelah diundang oleh anggota lama pada 2010.

”Inisiatif terbaru BRICS akan mengizinkan negara-negara anggota menyatukan sumber daya bagi perbaikan infrastruktur dan bisa juga digunakan dalam jangka panjang sebagai penyedia pinjaman untuk memerangi seperti krisis Eropa,” kata seorang pejabat BRICS seperti dikutip Reuters kemarin.

Menteri Perdagangan Brasil Fernando Pimentel pekan lalu di Brasil mengatakan, negaranya akan menandatangani kesepakatan penjajakan pembentukan lembaga keuangan bersama. Pejabat Senior Kementerian Luar Negeri India Sudhir Vyas juga mengatakan, pertemuan BRICS akan menentukan struktur permodalan dan organisasi lembaga keuangan tersebut serta proyek dan waktu yang tepat untuk menanganinya.
”Kami tidak mendirikan bank seperti institusi keuangan biasanya,” kata Vyas.

Di samping berencana membuat sebuah lembaga keuangan baru, BRICS juga akan menerapkan indeks saham bersama yang di dalamnya mencakup bursa lima negara. Dalam kerja sama tersebut, pelaku pasar bisa melakukan transaksi lintas negara dengan nilai tukar masing-masing negara.

Para pemimpin negara BRICS diharapkan menandatangani perjanjian yang memungkinkan terbentuknya bank pembangunan lintas benua itu dengan menerapkan mata uang lokal. Langkah tersebut diperkirakan untuk memperkuat upaya mengganti dolar sebagai unit utama perdagangan di antara negara anggota BRICS.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6857 seconds (0.1#10.140)