April, pengalihan gas Tangguh rampung
April, pengalihan gas Tangguh rampung
A
A
A
Sindonews.com - Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) optimistis pengalihan gas dari perusahaan asal Amerika Serikat (AS), Sempra ke Tangguh di Papua akan dapat selesai di akhir April hingga awal Mei.
"Negosiasinya sudah mencapai 98 persen, yang dua persen lagi nanti kita ajukan ke Menteri ESDM, sebab untuk persoalan harga ada di Beliau. Lebih banyak masalah administrasi saja," ujar Kepala BP Migas R Priyono ditemui di Kantor BP Migas, Jakarta, Kamis (29/3/2012).
Menurut Priyono, pihaknya telah membahas sampai alokasi gas yang dikirim ke Tangguh serta harga jual gas tersebut. BP Migas juga mengaku ada biaya pengalihan gas sebesar 50 sen dolar per mmbtu.
"Sempra minta jumlah kargo hanya untuk kucuran kilang saja. Selebihnya boleh diminta tapi kalau ada kenaikan mereka juga dapat. Jadi keuntungan yang sangat besar adalah kita punya keuntungan mengelola Sempra. Sempra besar sekali sekira 1,5 MTPA (juta ton per tahun). Nah itu kan membuat kita lebih leluasa untuk domestik," lanjut dia.
Priyono menjelaskan, Sempra lebih baik membeli gas di Amerika Utara karena lebih murah ketimbang di Indonesia.
"Kita juga bisa mendapatkan potensi angka jual yang lebih baik daripada hanya untuk Sempra dan mereka juga apresiasi, karena mereka tak bisa menjamin harga Sempra yang ke Amerika Utara tetapi Asia Pasifik masih bagus sekali sekira USD16-USD17 per mmbtu," tandas dia. (ank)
"Negosiasinya sudah mencapai 98 persen, yang dua persen lagi nanti kita ajukan ke Menteri ESDM, sebab untuk persoalan harga ada di Beliau. Lebih banyak masalah administrasi saja," ujar Kepala BP Migas R Priyono ditemui di Kantor BP Migas, Jakarta, Kamis (29/3/2012).
Menurut Priyono, pihaknya telah membahas sampai alokasi gas yang dikirim ke Tangguh serta harga jual gas tersebut. BP Migas juga mengaku ada biaya pengalihan gas sebesar 50 sen dolar per mmbtu.
"Sempra minta jumlah kargo hanya untuk kucuran kilang saja. Selebihnya boleh diminta tapi kalau ada kenaikan mereka juga dapat. Jadi keuntungan yang sangat besar adalah kita punya keuntungan mengelola Sempra. Sempra besar sekali sekira 1,5 MTPA (juta ton per tahun). Nah itu kan membuat kita lebih leluasa untuk domestik," lanjut dia.
Priyono menjelaskan, Sempra lebih baik membeli gas di Amerika Utara karena lebih murah ketimbang di Indonesia.
"Kita juga bisa mendapatkan potensi angka jual yang lebih baik daripada hanya untuk Sempra dan mereka juga apresiasi, karena mereka tak bisa menjamin harga Sempra yang ke Amerika Utara tetapi Asia Pasifik masih bagus sekali sekira USD16-USD17 per mmbtu," tandas dia. (ank)
()
Explore More