Pengusaha mebel terhimpit kenaikan BBM

Kamis, 29 Maret 2012 - 14:49 WIB
Pengusaha mebel terhimpit kenaikan BBM
Pengusaha mebel terhimpit kenaikan BBM
A A A
Sindonews.com - Rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) tak dipungkiri telah membuat banyak kalangan resah. Salah satunya adalah kalangan pengusaha mebel di Solo, Jawa Tengah.

Ketua Paguyuban Pasar Mebel Gilingan, Solo, Jawa Tengah, Sidik Budi mengatakan dengan kenaikan BBM akan berimbas kenaikan bahan baku mebel yang cukup tinggi.

"Selain memicu harga bahan pokok, kenaikan harga BBM,juga akan berimbas terhadap biaya akomodasi karyawan seperti uang makan dan transportasi. Jelas ini sangat memberatkan kami," jelasnya kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah, Kamis (29/3/2012).

Pasalnya, tambah Sidik, kenaikan yang dipastikan 15-20 persen akan mempengaruhi harga jual mebel. Sedangkan di satu sisi bila harga mebel ikut dinaikan, jelas tidak mungkin.

Pasalnya, pasar mebel dalam negeri belum bisa menerima kenaikan harga. Sedangkan disisi lain, serbuan mebel luar negeri yang menawarkan harga murah, sudah masuk ke Indonesia. "Jelas ini pilihan yang sangat sulit bagi kami. Kalau tidak dinaikan, kami rugi, kalau dinaikan pasar belum bisa menerima," kata dia.

Menurut Sidik, tidak menutup kemungkinan bila nantinya pascakenaikan harga BBM nanti, para pengusaha mebel akan mengambil opsi pemutusan hubungan kerja karyawannya.

Keputusan mengurangi jumlah karyawan diambil untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. "Kalau sekarang belum ada,ini bukan mengancam, tapi opsi pengurangan karyawan sudah pasti diambil, untuk mempertahankan kelangsungan usahanya," pungkasnya.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7429 seconds (0.1#10.140)