Are You Ready to Grow?
A
A
A
Sindonews.com - “Are you ready to grow?” Apakah Anda telah siap untuk bertumbuh? Anda bisa berkata ya,bisa juga tidak. Tergantung pada situasi Anda, kesiapan, dan tekad Anda untuk bertumbuh; lebih dari yang pernah Anda capai sebelumnya.
Namun,growyang akan kita bahas bukan semata-mata grow (bertumbuh), melainkan merupakan akronim dari (G)oal = Sasaran, (R)eality = Realitas, (O)ptions = Opsi,dan (W)ay forward= Jalan maju.Sebuah teknik dan model yang dikembangkan oleh Graham Alexander dan John Whitmore untuk mencapai sasaran (goal-setting) dan pemecahan masalah (problem solving).
Memang ini merupakan suatu teknik atau model yang telah lama dan berusia cukup tua yaitu pada periode akhir 90-an,namun masih tetap relevan di dunia coaching (latih- melatih). Pada awal mulanya dikenal di Inggris dan kemudian menyebar ke seluruh dunia,diterapkan di perusahaan- perusahaan besar. GROW dapat diterapkan pada tim kecil maupun tim besar seperti di organisasi-organisasi laba (korporasi) maupun nirlaba.
1.Goal (Gol/Sasaran/Tujuan) adalah titik akhir yang ingin dicapai, menunjuk kepada goal atau sasaran dan target dari kinerja masing-masing anggota tim, yang telah disetujui kedua belah pihak sebelumnya, baik yang memberi maupun yang diberi tugas. Dengan demikian, yang diberi tugas tahu persis apa yang harus dicapainya.
Jangan pernah berpikir bahwa setiap anggota tim, karyawan misalnya, mengetahui dengan pasti tugas mereka.Seringkali terjadi mereka bekerja dengan pemikirannya sendiri dan terkaget-kaget ketika akhirnya mengetahui bahwa itu bukan yang dimaksud.
Sebaliknya ketika mereka sudah mengerti dengan jelas apa yang menjadi sasaran dan target kerja, mereka bahkan dapat melakukan lebih baik bahkan melampaui apa yang menjadi sasaran dan target mereka.Dalam percakapan awal dengan anggota tim bisa dikemukakan pertanyaanpertanyaan seperti ini:
* Sejauh mana Anda pikir akan mencapai sasaran yang ditetapkan? * Kapan Anda akan mencapainya? * Apa yang Anda bayangkan ketika Anda mencapai sasaran Anda? * Apa indikasi-indikasi keberhasilan ataupun kegagalan Anda * Apa yang dapat atasan atau pimpinan lakukan untuk menolong Anda jika Anda merasa gagal? * Apa yang Anda harapkan dan perlukan untuk lebih memastikan Anda mencapai sasaran? * Pelatihan apa yang dapat memperlengkapi Anda sehingga bisa berhasil?
Hanya dengan melakukan percakapan seperti di atas akan membuat anggota tim termotivasi dan berpikir lebih keras dan lebih fokus; tanpa disadari meningkatkan percaya dirinya dan itu sangat berpengaruh bagi kinerja selanjutnya.
2. Reality (Realitas) adalah untuk mengetahui seberapa jauh kelebihan dan kekurangan anggota tim terhadap gol yang akan dicapai dengan cara membuat sebuah inventarisasi baik terhadap anggota tim maupun pimpinan tim,melalui sebuah percakapan dengannya.
Apa-apa saja yang menjadi faktor penunjang dan apa yang menjadi faktor penghambat, termasuk segala kekurangan yang ada. Anda dapat memperkirakan level of probability (tingkat kemungkinan) untuk mencapai apa yang menjadisasaranatautarget. Semakin akurat dalam pendekatan dan analisis,semakinAnda mengetahui dengan jelas tingkat kemungkinan pencapaian.
Dan jika itu masih jauh dari sasaran dan target,Anda harus mencari jalan termasuk memperlengkapi anggota tim dengan apa yang mereka butuhkan.Jangan anggota tim dibiarkan berjuang sendiri tanpa keterampilan dan keahlianyangdiperlukan.Sudah dapatdipastikankegagalanyang akan dicapai.
3. Options (Opsi) adalah mengidentifikasi pilihan apa saja yang tersedia untuk mencapai sasaran dan target yang telah ditetapkan.
Seperti banyak jalan menuju Roma.Dari sekian opsi dengan pertimbangan plus dan minusnya serta tingkat kemungkinan pencapaian, harus dipilih maksimal tiga opsi yang mengindikasikan tingkat pencapaian tertinggi. Opsi itu tidak berdiri sendiri akan tetapi dikaitkan dan termasuk antara lain: * Training (pelatihan). * Mentoring (bimbingan pribadi). * Membaca buku-buku petunjuk atau manual.
* Memberikan waktu percobaan (dengan simulasi). * Kontrol dan evaluasi untuk segera memperbaiki jika melenceng dari sasaran. Mungkin tidak diperlukan seluruhnya pembekalan di atas, tergantung tingkat penguasaan dari anggota tim juga (pengetahuan dan pengalaman serta sikap yang bersangkutan).
4.Way forward (Jalan maju) adalah tahap terakhir setelah pembicaraan-pembicaraan dengan anggota tim dilakukan dan sudah sangat jelas bagi yang bersangkutan maupun atasan atau pimpinan dengan langkahlangkah apa saja yang akan dilakukan.
Pada tahap ini sudah harus menjadi action-oriented plan (rencana yang berorientasi pada langkah konkret) seperti halnya langkah-langkah berikut: * Penetapan tahapan dalam waktu dan batas waktu terakhir. * Rincian dari pencapaian pada tahap-tahap tertentu biasanya selaras dengan waktu. * Sumber-sumber daya dan dana yang tersedia atau akan disediakan.
* Jenis atau bentuk bantuan dari atasan/pimpinan terhadap anggota tim. * Laporan pada tahap-tahap yang ditetapkan. Jika semua tahap GROW itu telah ditempuh,anggota tim telah siap untuk melakukan tugas dan perjuangan mereka. Setelah melewati GROW,Anda akan mengatakan sekarang saya siap untuk bertumbuh. Selamat mencoba dan sukses! .
DR ELIEZER H HARDJO PHD CM
Anggota Dewan Juri Rekor Bisnis (ReBi) &
Institute of Certified Professional Managers (ICPM)
Namun,growyang akan kita bahas bukan semata-mata grow (bertumbuh), melainkan merupakan akronim dari (G)oal = Sasaran, (R)eality = Realitas, (O)ptions = Opsi,dan (W)ay forward= Jalan maju.Sebuah teknik dan model yang dikembangkan oleh Graham Alexander dan John Whitmore untuk mencapai sasaran (goal-setting) dan pemecahan masalah (problem solving).
Memang ini merupakan suatu teknik atau model yang telah lama dan berusia cukup tua yaitu pada periode akhir 90-an,namun masih tetap relevan di dunia coaching (latih- melatih). Pada awal mulanya dikenal di Inggris dan kemudian menyebar ke seluruh dunia,diterapkan di perusahaan- perusahaan besar. GROW dapat diterapkan pada tim kecil maupun tim besar seperti di organisasi-organisasi laba (korporasi) maupun nirlaba.
1.Goal (Gol/Sasaran/Tujuan) adalah titik akhir yang ingin dicapai, menunjuk kepada goal atau sasaran dan target dari kinerja masing-masing anggota tim, yang telah disetujui kedua belah pihak sebelumnya, baik yang memberi maupun yang diberi tugas. Dengan demikian, yang diberi tugas tahu persis apa yang harus dicapainya.
Jangan pernah berpikir bahwa setiap anggota tim, karyawan misalnya, mengetahui dengan pasti tugas mereka.Seringkali terjadi mereka bekerja dengan pemikirannya sendiri dan terkaget-kaget ketika akhirnya mengetahui bahwa itu bukan yang dimaksud.
Sebaliknya ketika mereka sudah mengerti dengan jelas apa yang menjadi sasaran dan target kerja, mereka bahkan dapat melakukan lebih baik bahkan melampaui apa yang menjadi sasaran dan target mereka.Dalam percakapan awal dengan anggota tim bisa dikemukakan pertanyaanpertanyaan seperti ini:
* Sejauh mana Anda pikir akan mencapai sasaran yang ditetapkan? * Kapan Anda akan mencapainya? * Apa yang Anda bayangkan ketika Anda mencapai sasaran Anda? * Apa indikasi-indikasi keberhasilan ataupun kegagalan Anda * Apa yang dapat atasan atau pimpinan lakukan untuk menolong Anda jika Anda merasa gagal? * Apa yang Anda harapkan dan perlukan untuk lebih memastikan Anda mencapai sasaran? * Pelatihan apa yang dapat memperlengkapi Anda sehingga bisa berhasil?
Hanya dengan melakukan percakapan seperti di atas akan membuat anggota tim termotivasi dan berpikir lebih keras dan lebih fokus; tanpa disadari meningkatkan percaya dirinya dan itu sangat berpengaruh bagi kinerja selanjutnya.
2. Reality (Realitas) adalah untuk mengetahui seberapa jauh kelebihan dan kekurangan anggota tim terhadap gol yang akan dicapai dengan cara membuat sebuah inventarisasi baik terhadap anggota tim maupun pimpinan tim,melalui sebuah percakapan dengannya.
Apa-apa saja yang menjadi faktor penunjang dan apa yang menjadi faktor penghambat, termasuk segala kekurangan yang ada. Anda dapat memperkirakan level of probability (tingkat kemungkinan) untuk mencapai apa yang menjadisasaranatautarget. Semakin akurat dalam pendekatan dan analisis,semakinAnda mengetahui dengan jelas tingkat kemungkinan pencapaian.
Dan jika itu masih jauh dari sasaran dan target,Anda harus mencari jalan termasuk memperlengkapi anggota tim dengan apa yang mereka butuhkan.Jangan anggota tim dibiarkan berjuang sendiri tanpa keterampilan dan keahlianyangdiperlukan.Sudah dapatdipastikankegagalanyang akan dicapai.
3. Options (Opsi) adalah mengidentifikasi pilihan apa saja yang tersedia untuk mencapai sasaran dan target yang telah ditetapkan.
Seperti banyak jalan menuju Roma.Dari sekian opsi dengan pertimbangan plus dan minusnya serta tingkat kemungkinan pencapaian, harus dipilih maksimal tiga opsi yang mengindikasikan tingkat pencapaian tertinggi. Opsi itu tidak berdiri sendiri akan tetapi dikaitkan dan termasuk antara lain: * Training (pelatihan). * Mentoring (bimbingan pribadi). * Membaca buku-buku petunjuk atau manual.
* Memberikan waktu percobaan (dengan simulasi). * Kontrol dan evaluasi untuk segera memperbaiki jika melenceng dari sasaran. Mungkin tidak diperlukan seluruhnya pembekalan di atas, tergantung tingkat penguasaan dari anggota tim juga (pengetahuan dan pengalaman serta sikap yang bersangkutan).
4.Way forward (Jalan maju) adalah tahap terakhir setelah pembicaraan-pembicaraan dengan anggota tim dilakukan dan sudah sangat jelas bagi yang bersangkutan maupun atasan atau pimpinan dengan langkahlangkah apa saja yang akan dilakukan.
Pada tahap ini sudah harus menjadi action-oriented plan (rencana yang berorientasi pada langkah konkret) seperti halnya langkah-langkah berikut: * Penetapan tahapan dalam waktu dan batas waktu terakhir. * Rincian dari pencapaian pada tahap-tahap tertentu biasanya selaras dengan waktu. * Sumber-sumber daya dan dana yang tersedia atau akan disediakan.
* Jenis atau bentuk bantuan dari atasan/pimpinan terhadap anggota tim. * Laporan pada tahap-tahap yang ditetapkan. Jika semua tahap GROW itu telah ditempuh,anggota tim telah siap untuk melakukan tugas dan perjuangan mereka. Setelah melewati GROW,Anda akan mengatakan sekarang saya siap untuk bertumbuh. Selamat mencoba dan sukses! .
DR ELIEZER H HARDJO PHD CM
Anggota Dewan Juri Rekor Bisnis (ReBi) &
Institute of Certified Professional Managers (ICPM)
()