Jamsostek jajaki pembiayaan apartemen
A
A
A
Sindonews.com – PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Persero) Kantor Wilayah VI Jawa Timur mulai melirik pembiayaan apartemen menyusul tingginya minat masyarakat.
Rencananya, apartemen yang dibiayai perusahaan pelat merah itu berlokasi di sekitaran Middle East Ring Road (MERR) Surabaya. Kepala Kanwil VI Jamsostek M Junaedi mengatakan,ketertarikan Jamsostek terhadap pembiayaan apartemen ini disebabkan adanya permintaan dari sejumlah peserta Jamsostek, khususnya dari kalangan kelas menengah. Dari total peserta Jamsostek di Kanwil VI yang berjumlah 1,3 juta, 20 persen diantaranya adalah kelas menengah.
“Untuk pembiayaan pembangunan apartemen, kami masih menjajaki. Sebab, kami menilai pangsa pasarnya cukup bagus. Pembiayaan apartemen juga atas desakan peserta kami, ”ujarnya. Jamsostek juga akan menggenjot kepesertaan.Tahun lalu, penambahan jumlah peserta Jamsostek sebanyak 340 ribu. Tahun ini, jumlah peserta Jamsostek ditargetkan naik sebanyak 375.000.
“Kami meminta pada setiap pekerja untuk mengajukan diri menjadi peserta Jamsostek. Ini juga untuk kepentingan mereka sendiri. Misalnya pada saat kecelakaan akan dapat santunan. Begitu juga ketika meninggal dunia juga dapat santunan,” tutur Junaedi.
Sementara itu, perseroan tahun ini memproyeksikan perolehan dana kelolaan mencapai Rp125,7 triliun dan dana investasi sebesar Rp12,2 triliun sesuai rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP). Pada tahun lalu, perseroan berhasil mencatat dana kelolaan sebesar Rp 114,2 triliun dengan dana investasi senilai Rp11,8 triliun. Direktur Investasi PT Jamsostek (Persero) Elvyn. G Masassya mengatakan, untuk mencapai target tersebut, pihaknya akan menaikkan portofolio investasi di saham dan obligasi.
Pilihan dua portofolio ini dikarenakan pasar obligasi akan lebih marak lagi, mengingat situasi ekonomi Indonesia yang makin bertumbuh. Saat ini kepemilikan obligasi pemerintah masih menguasai sekitar 70 persen, sedangkan korporasi 30 persen. “Obligasi dan saham saat ini cukup menarik untuk investasi,” ujarnya.
Dari dana investasi Rp12,2 triliun tersebut, sekitar 40 persen hingga 44 persen untuk obligasi, dengan porsi mayoritas di obligasi pemerintah. Sebesar empat persen hingga delapan persen akan ditempatkan ke reksadana. Sebesar 28 persen hingga 32 persen untuk deposito dan 18 persen hingga 22 persen untuk saham.
Sekitar satu persen hingga dua persen akan ditempatkan ke sektor properti dan penyertaan. Sesuai rencana bisnis, porsi investasi di properti menjadi Rp864 miliar atau satu persen dari total investasi. Angka ini naik dibanding tahun lalu sebesar 0,4 persen. Investasi pada penyertaan langsung sebesar Rp 1,5 triliun atau 1,2 persen dari total investasi.
Elvyn menambahkan,prospek imbal hasil di portofolio saham cukup besar karena pasar modal masih bergairah. Namun, selama ini porsi investasi di saham memang sudah besar, yaitu 18,9 persen pada tahun 2012. Sedangkan investasi di properti dan penyertaan langsung masih kecil. Jika diperbesar tidak melanggar ketentuan yang maksimalnya lima persen.
“Investasi properti kami berupa rencana pembangunan gedung perkantoran di Jakarta dan apartemen serta rumah berharga murah. Lokasinya berada di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi,” tandasnya.
Rencananya, apartemen yang dibiayai perusahaan pelat merah itu berlokasi di sekitaran Middle East Ring Road (MERR) Surabaya. Kepala Kanwil VI Jamsostek M Junaedi mengatakan,ketertarikan Jamsostek terhadap pembiayaan apartemen ini disebabkan adanya permintaan dari sejumlah peserta Jamsostek, khususnya dari kalangan kelas menengah. Dari total peserta Jamsostek di Kanwil VI yang berjumlah 1,3 juta, 20 persen diantaranya adalah kelas menengah.
“Untuk pembiayaan pembangunan apartemen, kami masih menjajaki. Sebab, kami menilai pangsa pasarnya cukup bagus. Pembiayaan apartemen juga atas desakan peserta kami, ”ujarnya. Jamsostek juga akan menggenjot kepesertaan.Tahun lalu, penambahan jumlah peserta Jamsostek sebanyak 340 ribu. Tahun ini, jumlah peserta Jamsostek ditargetkan naik sebanyak 375.000.
“Kami meminta pada setiap pekerja untuk mengajukan diri menjadi peserta Jamsostek. Ini juga untuk kepentingan mereka sendiri. Misalnya pada saat kecelakaan akan dapat santunan. Begitu juga ketika meninggal dunia juga dapat santunan,” tutur Junaedi.
Sementara itu, perseroan tahun ini memproyeksikan perolehan dana kelolaan mencapai Rp125,7 triliun dan dana investasi sebesar Rp12,2 triliun sesuai rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP). Pada tahun lalu, perseroan berhasil mencatat dana kelolaan sebesar Rp 114,2 triliun dengan dana investasi senilai Rp11,8 triliun. Direktur Investasi PT Jamsostek (Persero) Elvyn. G Masassya mengatakan, untuk mencapai target tersebut, pihaknya akan menaikkan portofolio investasi di saham dan obligasi.
Pilihan dua portofolio ini dikarenakan pasar obligasi akan lebih marak lagi, mengingat situasi ekonomi Indonesia yang makin bertumbuh. Saat ini kepemilikan obligasi pemerintah masih menguasai sekitar 70 persen, sedangkan korporasi 30 persen. “Obligasi dan saham saat ini cukup menarik untuk investasi,” ujarnya.
Dari dana investasi Rp12,2 triliun tersebut, sekitar 40 persen hingga 44 persen untuk obligasi, dengan porsi mayoritas di obligasi pemerintah. Sebesar empat persen hingga delapan persen akan ditempatkan ke reksadana. Sebesar 28 persen hingga 32 persen untuk deposito dan 18 persen hingga 22 persen untuk saham.
Sekitar satu persen hingga dua persen akan ditempatkan ke sektor properti dan penyertaan. Sesuai rencana bisnis, porsi investasi di properti menjadi Rp864 miliar atau satu persen dari total investasi. Angka ini naik dibanding tahun lalu sebesar 0,4 persen. Investasi pada penyertaan langsung sebesar Rp 1,5 triliun atau 1,2 persen dari total investasi.
Elvyn menambahkan,prospek imbal hasil di portofolio saham cukup besar karena pasar modal masih bergairah. Namun, selama ini porsi investasi di saham memang sudah besar, yaitu 18,9 persen pada tahun 2012. Sedangkan investasi di properti dan penyertaan langsung masih kecil. Jika diperbesar tidak melanggar ketentuan yang maksimalnya lima persen.
“Investasi properti kami berupa rencana pembangunan gedung perkantoran di Jakarta dan apartemen serta rumah berharga murah. Lokasinya berada di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi,” tandasnya.
()