Tekan inflasi, Pemprov Jatim beri subsidi 4 komoditas
A
A
A
Sindonews.com - Guna menekan lonjakan inflasi yang terjadi akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, pemerintah provinsi (Pemprov) Jawa Timur memberikan subsidi biaya angkut terhadap 4 jenis komoditas yakni minyak, terigu, beras dan gula.
"Empat komoditas itu akan mendapatkan subsidi biaya angkut dari pabrik hingga kabupaten. Hal itu dilakukan jika memang BBM benar-benar naik," kata Gubernur Jawa Timur Soekarwo di temui di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Jumat (30/3/2012).
Dia juga menjelaskan empat komoditas itu, adalah barang-barang yang sangat berpengaruh kepada kestabilan perekonomian daerah. Contohnya, harga minyak goreng yang di pabrik hanya Rp7.500 namun ketika di pasaran bisa mencapai Rp12 ribu. Dengan adanya subsidi biaya angkut ini diharapkan harga lebih stabil karena ditopang oleh Pemprov Jawa Timur.
Pakde Karwo (sapaan Soekarwo) mengatakan, langkah tersebut pernah dilakukan sebelumnya. yakni, ketika hari raya Idul Fitri tahun lalu. Saat itu, Pemprov Jatim menggelontorkan dana sebesar Rp12,5 milliar untuk mensubsidi biaya angkut. Dari jumlah tersebut, hanya terserap Rp8 milliar.
Menurut Gubernur, dengan subsidi itu nilai inflasi di Jawa Timur sangat rendah. Nah, metode ini akan diberlakukan ketika kenaikan BBM. "Minimal nanti satu bulan kita berikan subsidi biaya angkut ini. Dan nanti kalau sudah ketemu keseimbangan harga maka subsisi tidak kita teruskan," katanya
Menghadapi kenaikan harga BBM, Pemprov juga melakukan pemutihan dan membebaskan denda pembayaran pajak bagi kendaraan plat kuning. Sebab, kendaraan ini untuk niaga. Ia juga berjanji akan melakukan efisiensi di internal pemerintah provinsi. Seperti, efisiensi rapat di sejumlah kepegawaian dan perjalanan dinas.
Termasuk, tenggungan pemprov kepada 97 ribu Rumah tangga miskin (RTM). Untuk mereka, pemprov menyiapkan anggaran per RTM sebesar Rp2,5 Juta untuk modal usaha. "Termasuk juga memperhatikan di sektor kesehatan. Langkah-langkah konkret akan kita bahas dengan melibatkan elemen-elemen masyarakat termasuk perwakilan mahasiswa. Datanya nanti By Name dan By Addres," tukasnya. (ank)
"Empat komoditas itu akan mendapatkan subsidi biaya angkut dari pabrik hingga kabupaten. Hal itu dilakukan jika memang BBM benar-benar naik," kata Gubernur Jawa Timur Soekarwo di temui di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Jumat (30/3/2012).
Dia juga menjelaskan empat komoditas itu, adalah barang-barang yang sangat berpengaruh kepada kestabilan perekonomian daerah. Contohnya, harga minyak goreng yang di pabrik hanya Rp7.500 namun ketika di pasaran bisa mencapai Rp12 ribu. Dengan adanya subsidi biaya angkut ini diharapkan harga lebih stabil karena ditopang oleh Pemprov Jawa Timur.
Pakde Karwo (sapaan Soekarwo) mengatakan, langkah tersebut pernah dilakukan sebelumnya. yakni, ketika hari raya Idul Fitri tahun lalu. Saat itu, Pemprov Jatim menggelontorkan dana sebesar Rp12,5 milliar untuk mensubsidi biaya angkut. Dari jumlah tersebut, hanya terserap Rp8 milliar.
Menurut Gubernur, dengan subsidi itu nilai inflasi di Jawa Timur sangat rendah. Nah, metode ini akan diberlakukan ketika kenaikan BBM. "Minimal nanti satu bulan kita berikan subsidi biaya angkut ini. Dan nanti kalau sudah ketemu keseimbangan harga maka subsisi tidak kita teruskan," katanya
Menghadapi kenaikan harga BBM, Pemprov juga melakukan pemutihan dan membebaskan denda pembayaran pajak bagi kendaraan plat kuning. Sebab, kendaraan ini untuk niaga. Ia juga berjanji akan melakukan efisiensi di internal pemerintah provinsi. Seperti, efisiensi rapat di sejumlah kepegawaian dan perjalanan dinas.
Termasuk, tenggungan pemprov kepada 97 ribu Rumah tangga miskin (RTM). Untuk mereka, pemprov menyiapkan anggaran per RTM sebesar Rp2,5 Juta untuk modal usaha. "Termasuk juga memperhatikan di sektor kesehatan. Langkah-langkah konkret akan kita bahas dengan melibatkan elemen-elemen masyarakat termasuk perwakilan mahasiswa. Datanya nanti By Name dan By Addres," tukasnya. (ank)
()