Pemerintah harus segera konversi BBM ke BBG

Sindonews.com - Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi yang semakin menjulang tinggi harga jualnya sehingga berpotensi para konsumen yang awalnya menggunakan BBM jenis ini, akan beralih ke BBM subsidi. Karena hal tersebut Pengamat ekonomi Aviliani mengimbau kepada masyarakat agar segera meninggalkan BBM dan segera beralih ke bahan bakar gas (BBG).

"Saya berharap masyarakat secepatnya meninggalkan BBM dan segera beralih ke gas, meskipun proses peralihannya dilakukan secara perlahan," ujarnya ketika dihubungi, Minggu (1/4/2012).

Aviliani mengatakan, untuk kendaraan umum pada khususnya, diharapkan dapat segera beralih ke BBG. Setidaknya dimulai sejak sekarang.

Dia pun mengharapkan kepada pemerintah dan PT Pertamina (Persero) untuk segera menyiapkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di berbagai daerah agar segera dioptimalkan masyarakat.

"Paling tidak hingga 2013 sudah banyak SPBG di berbagai daerah, jadi dalam hal ini pemerintah dan Pertamina untuk satu tahun kedepan diharapkan sudah menyiapkan SPBG di berbagai daerah dan sudah mulai bisa dioptimalkan penggunaannya," ungkapnya.

Sedangkan terkait dengan pembatalan kenaikan harga BBM pada 1 April, Aviliani mengungkapkan laju inflasi pada 2012 dapat mencapai angka enam persen. Namun demikian, jika pemerintah jadi menaikkan harga BBM, diperkirakan inflasi akan mencapai tujuh sampai delapan persen.

"Kemungkinan terbaik jika BBM tidak naik, laju inflasi akan berada di kisaran enam persen, namun jika BBM naik kondisi terburuk bisa mencapai delapan hingga 8,5 persen," tandasnya. (ank)