Perbankan diminta dukung wirausaha transmigran
A
A
A
Sindonews.com - Dukungan perbankan terkait pendanaan terhadap sektor kewirausahaan dan pengembangan sektor usaha untuk para transmigran yang berada di wilayah transmigrasi sangat minim.
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar meminta kepada pihak perbankan untuk dapat mendukung wirausaha transmigran agar dapat menciptakan wirausaha baru di kawasan transmigrasi dan mendorong perkembangan investasi.
“Dukungan perbankan sangat dibutuhkan untuk pengembangan kewirausahaan di wilayah transmigrasi. Untuk itu, pemerintah juga saat ini juga tengah mengupayakan konsep wirausaha terintegrasi di kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM),” kata Menakertrans Muhaimin Iskandar di sela-sela kunjungannya ke wilayah transmigrasi di Sanggau, Kalimantan Barat, Minggu (1/4/2012).
Muhaimin mengatakan dukungan perbankan terhadap wilayah transmigrasi sudah terlihat, namun masih terbatas. Hanya beberapa bank saja, karena memang banyak bank yang tidak mampu melayani di kawasan pedesaan dan wilayah transmigrasi.
"Oleh karena itu, kita terus ajak agar bank swasta yang mulai tertarik untuk mendukung wilayah pedesaan dan transmigrasi. Karena itu potensi ekonomi kreatif di pedesaan, lalu pembangunan infrastruktur pedesaan juga memberikan peluang untuk wilayah transmigrasi," harapnya.
Dia menambahkan dengan masuk sektor perbankan di wilayah pedesaan dan kawasan transmigrasi maka akan mempermudah pengembangan pasar dan semacam ekonomi center yang dibutuhkan masyarakat.
Selain itu, lanjut Muhaimin keberadaan sektor perbankan pun diharapkan dapat membantu wirausaha di wilayah transmigrasi dan dapat memberikan nilai tambah dan kemudian berdampak mengalirnya arus investasi ke daerah dan menggerakkan ekonomi wilayah.
“Bahkan sangat dimungkinkan untuk menciptakan lapangan kerja baru di wilayah tersebut dengan adanya dukungan permodalan wirausaha,” kata Muhaimin.
Ia menerangkan, saat ini terdapat 44 kawasan transmigrasi yang yang sudah berkembang menjadi Kota Terpadu Mandiri (KTM). Pada 44 KTM yang tersebar di seluruh Indonesia, pemerintah telah meningkatkan pengembangan 3 sektor. Antara lain, sektor perkebunan, pertanian dan peternakan, sektor jasa dan wirausaha, serta pembangunan infrastruktur dan transportasi.
Lanjutnya, dalam kurun waktu 60 tahun, melalui pelaksanaan program pembangunan transmigrasi, sekitar 2,2 juta KK atau sekitar 8,8 juta orang miskin dan pengangguran, telah mendapatkan peluang usaha, dan berhasil meningkatkan kesejahteraannya.
"Melalui transmigrasi telah dibangun dan dikembangkan 3.325 desa baru di antaranya ada 89 desa telah berkembang menjadi ibu kota kabupaten dan 235 desa lainnya berkembang menjadi ibu kota kecamatan," ungkapnya.
Sebanyak 350 KK atau 1.553 jiwa transmigran berasal dari Cirebon, Kendal, Lumajang, Wonosobo, Cilacap dan Banyumas. Mereka tersebar dalam 25 Unit pemukiman Transmigran. Sebagian besar mengandalkan bermata pencarian pada tanaman pangan seperti padi, palawija dan sayuran. Sampai saat ini jumlah penempatan transmigran mencapai 11.795 KK atau 51.924 jiwa. (ank)
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar meminta kepada pihak perbankan untuk dapat mendukung wirausaha transmigran agar dapat menciptakan wirausaha baru di kawasan transmigrasi dan mendorong perkembangan investasi.
“Dukungan perbankan sangat dibutuhkan untuk pengembangan kewirausahaan di wilayah transmigrasi. Untuk itu, pemerintah juga saat ini juga tengah mengupayakan konsep wirausaha terintegrasi di kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM),” kata Menakertrans Muhaimin Iskandar di sela-sela kunjungannya ke wilayah transmigrasi di Sanggau, Kalimantan Barat, Minggu (1/4/2012).
Muhaimin mengatakan dukungan perbankan terhadap wilayah transmigrasi sudah terlihat, namun masih terbatas. Hanya beberapa bank saja, karena memang banyak bank yang tidak mampu melayani di kawasan pedesaan dan wilayah transmigrasi.
"Oleh karena itu, kita terus ajak agar bank swasta yang mulai tertarik untuk mendukung wilayah pedesaan dan transmigrasi. Karena itu potensi ekonomi kreatif di pedesaan, lalu pembangunan infrastruktur pedesaan juga memberikan peluang untuk wilayah transmigrasi," harapnya.
Dia menambahkan dengan masuk sektor perbankan di wilayah pedesaan dan kawasan transmigrasi maka akan mempermudah pengembangan pasar dan semacam ekonomi center yang dibutuhkan masyarakat.
Selain itu, lanjut Muhaimin keberadaan sektor perbankan pun diharapkan dapat membantu wirausaha di wilayah transmigrasi dan dapat memberikan nilai tambah dan kemudian berdampak mengalirnya arus investasi ke daerah dan menggerakkan ekonomi wilayah.
“Bahkan sangat dimungkinkan untuk menciptakan lapangan kerja baru di wilayah tersebut dengan adanya dukungan permodalan wirausaha,” kata Muhaimin.
Ia menerangkan, saat ini terdapat 44 kawasan transmigrasi yang yang sudah berkembang menjadi Kota Terpadu Mandiri (KTM). Pada 44 KTM yang tersebar di seluruh Indonesia, pemerintah telah meningkatkan pengembangan 3 sektor. Antara lain, sektor perkebunan, pertanian dan peternakan, sektor jasa dan wirausaha, serta pembangunan infrastruktur dan transportasi.
Lanjutnya, dalam kurun waktu 60 tahun, melalui pelaksanaan program pembangunan transmigrasi, sekitar 2,2 juta KK atau sekitar 8,8 juta orang miskin dan pengangguran, telah mendapatkan peluang usaha, dan berhasil meningkatkan kesejahteraannya.
"Melalui transmigrasi telah dibangun dan dikembangkan 3.325 desa baru di antaranya ada 89 desa telah berkembang menjadi ibu kota kabupaten dan 235 desa lainnya berkembang menjadi ibu kota kecamatan," ungkapnya.
Sebanyak 350 KK atau 1.553 jiwa transmigran berasal dari Cirebon, Kendal, Lumajang, Wonosobo, Cilacap dan Banyumas. Mereka tersebar dalam 25 Unit pemukiman Transmigran. Sebagian besar mengandalkan bermata pencarian pada tanaman pangan seperti padi, palawija dan sayuran. Sampai saat ini jumlah penempatan transmigran mencapai 11.795 KK atau 51.924 jiwa. (ank)
()