China dominasi ekspor-impor RI

Senin, 02 April 2012 - 13:49 WIB
China dominasi ekspor-impor RI
China dominasi ekspor-impor RI
A A A


Sindonews.com - BPS mengumumkan nilai ekspor Indonesia pada bulan Februari 2012 mencapai USD 15,65 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 0,49 persen. Sedangkan nilai Impor Indonesia pada Februari 2012 melonjak naik 2,74 persen sehingga mencapai USD 14,95 miliar. Ekspor-impor tersebut didominasi China.

Untuk negara tujuan ekspor, Cina merupakan negara dengan capaian angka terbesar yaitu USD 1,58 miliar. Kemudian disusul Jepang USD 1,48 miliar dan AS USD 1,20 miliar. "Dengan konstribusi ketiganya mencapai 34,53 persen. Ditambah dengan ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar USD 1,50 miliar," ungkap Kepala BPS Pusat Suryamin, di kantor BPS Pusat, Pasar Baru, Jakarta, Senin (2/4/2012).

Jika dilihat menurut sektor, ekspor hasil industri periode Januari-februari 2012 naik sebesar 3,34 persen dibanding periode yang sama tahun 2011. Demikian juga dengan ekspor hasil pertanian naik 2,83 persen serta ekspor hasil tambang dan lainnya naik sebesar 7,15 persen.

"Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada periode Januari-Desember 2011 berasal dari Kalimantan Timur dengan nilai USD 38,18 miliar (18,76 persen) diikuti Jawa Barat USD 27,21 miliar (13,37 persen) dan Riau sebesar USD 21,18 miliar (10,41 persen)," jelasnya.

Sedangkan negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Februari 2012 juga masih ditempati oleh China dengan nilai USD 4,41 miliar dengan pangsa 19,19 persen, kemudian Jepang USD 3,58 miliar atau naik 15,57 persen dan Singapura USD 1,71 miliar atau 7,42 persen.

"Untuk ASEAN saja impor nonmigas total mencapai 21,81 persen, sedangkan untuk Uni Eropa sebesar 9,23 persen," pungkasnya.

Sedangkan pada impor nonmigas Februari 2012 sebesar USD 11,46 miliar atau turun 0,65 persen dibanding impor nonmigas Januari 2012 yaitu USD 11,54 miliar.

"Impor non migas selama Januari-Februari 2012 mencapai USD 23,00 miliar atau naik 22,37 persen dibanding impor nonmigas periode yang sama tahun sebelumnya yaitu USD 18,79 miliar," tambah Suryamin. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5400 seconds (0.1#10.140)