Jaringan minim, BCA tolak kerja sama bank asing
A
A
A
Sindonews.com - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) kurang berminat untuk menjalin kerja sama dengan bank asing jika jaringan bank asing tersebut kecil. Selain itu, kerja sama dengan bank asing dinilai tidak sesuai strategi BCA.
"Kurang berminatnya BCA bekerja sama dengan bank asing dikarenakan bank asing tidak mau melakukan investasi dalam jumlah besar, dan jaringan yang dimiliki akan tetap kecil. Dan dikhawatirkan, hal demikian mengganggu nasabah," ujar Direktur Utama BCA Jahja Setiadmaja usai Peresmian Kerja sama Jaringan ATM Prima-PT Bank Mutiara Tbk, di Jakarta, Selasa (2/4/2012).
Jahja menyebutkan, BCA juga sedang berencana menghadirkan sekira 2.500 sampai 3.000 mesin ATM pada 2012. Investasi mesin ATM ini juga ditujukan untuk mengefisiensikan kerja BCA ke depan.
Dia juga menambahkan jika ada bank asing yang ingin bekerja sama atau mau masuk ke dalam jaringan Prima, maka mereka akan menolaknya "Terus terang keberatan, karena jaringan yang dimiliki bank asing tersebut masih kecil, dan ini bisa merugikan," tambahnya.
Sebelumnya, BCA telah menyediakan belanja modal tahun ini hingga Rp800 miliar untuk tahun ini. "Semuanya berasal dari kas internal kami," ujar Jahja belum lama ini.
Jahja mengatakan, dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan IT, ATM dan pembukaan sejumlah kantor cabang baru. Namun dia enggan merinci berapa pembagian dana yang disediakan untuk ketiga segmen itu. "Secara rincinya saya tidak tahu," ungkapnya.
Dia optimistis semua dana yang disiapkan merupakan dana internal, dan belum merencanakan untuk menambah permodalan baru seperti melalui obligasi dan right issue. "Dana kami untuk itu masih kuat," tuturnya.
Meskipun pasar keuangan saat ini mendapatkan hambatan cukup signifikan yang ditandai dengan kenaikan BBM dan tarif dasar listrik dalam waktu berdekatan. Dia menyatakan target perseroan mampu tumbuh di atas 20 persen. (ank)
"Kurang berminatnya BCA bekerja sama dengan bank asing dikarenakan bank asing tidak mau melakukan investasi dalam jumlah besar, dan jaringan yang dimiliki akan tetap kecil. Dan dikhawatirkan, hal demikian mengganggu nasabah," ujar Direktur Utama BCA Jahja Setiadmaja usai Peresmian Kerja sama Jaringan ATM Prima-PT Bank Mutiara Tbk, di Jakarta, Selasa (2/4/2012).
Jahja menyebutkan, BCA juga sedang berencana menghadirkan sekira 2.500 sampai 3.000 mesin ATM pada 2012. Investasi mesin ATM ini juga ditujukan untuk mengefisiensikan kerja BCA ke depan.
Dia juga menambahkan jika ada bank asing yang ingin bekerja sama atau mau masuk ke dalam jaringan Prima, maka mereka akan menolaknya "Terus terang keberatan, karena jaringan yang dimiliki bank asing tersebut masih kecil, dan ini bisa merugikan," tambahnya.
Sebelumnya, BCA telah menyediakan belanja modal tahun ini hingga Rp800 miliar untuk tahun ini. "Semuanya berasal dari kas internal kami," ujar Jahja belum lama ini.
Jahja mengatakan, dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan IT, ATM dan pembukaan sejumlah kantor cabang baru. Namun dia enggan merinci berapa pembagian dana yang disediakan untuk ketiga segmen itu. "Secara rincinya saya tidak tahu," ungkapnya.
Dia optimistis semua dana yang disiapkan merupakan dana internal, dan belum merencanakan untuk menambah permodalan baru seperti melalui obligasi dan right issue. "Dana kami untuk itu masih kuat," tuturnya.
Meskipun pasar keuangan saat ini mendapatkan hambatan cukup signifikan yang ditandai dengan kenaikan BBM dan tarif dasar listrik dalam waktu berdekatan. Dia menyatakan target perseroan mampu tumbuh di atas 20 persen. (ank)
()