Beras raskin diduga dijual

Selasa, 03 April 2012 - 11:14 WIB
Beras raskin diduga...
Beras raskin diduga dijual
A A A
Sindonews.com – Jatah beras untuk warga miskin (raskin) di Desa Pusungmalang, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, diduga dijual. Raskin yang dijual itu diduga merupakan sisa pembagian yang tak merata.

Menurut Baidowi, warga Desa Pasungmalang, pembagian jatah beras raskin dilakukan bergiliran di dua dusun berbeda. Dari jatah raskin 5,414 ton/bulan yang dikirim dari gudang Bulog, diduga terdapat sisa lebih dari satu ton beras. “Setiap bulan ada kelebihan jatah beras raskin yang tidak dibagikan secara merata. Jumlahnya lebih dari satu ton. Sisa beras raskin inilah yang diduga diperjual belikan kepada masyarakat umum,” kata Baidowi.

Dikatakan, dari dua dusun yang menerima beras raskin bergiliran setiap bulan, masing-masing dibagikan kepada 427 kepala keluarga (KK) dan 568 KK. Jika pada 2011 setiap KK menerima tujuh kilogram (kg), pada tahun mereka menerima sembilan kg.

Bila raskin tujuh kg dijual seharga Rp18.000, yang sembilan kg dijual seharga Rp21.000.“Raskin ini dijual Rp2.300/kg atau lebih mahal dari harga pokok yakni Rp1.600/kg,” tandasnya. Dari sisa pembagian dari Bulog tersebut, beras raskin tersebut diduga dijual secara eceran kepada toko pracangan dan masyarakat mampu.

Dugaan ini diperkuat dengan tindakan istri Suwadi, Kades Puspomalang yang menjual raskin dengan harga Rp5.000/kg. “Selama ini ada isu Bu Kades melayani penjualan beras raskin. Saya mencoba membeli Rp50 ribu dan ternyata mendapat 10 kg beras raskin dari Bu Kades,” ujar Sumiari, warga lain.

Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Pasuruan Andre Wahyudi mengungkapkan, adanya laporan dugaan penggelapan jatah beras raskin tersebut akan menjadi perhatiannya. Pihaknya bersama jajaran pemkab akan turun ke lokasi untuk mengklarifikasi laporan warga. “Kami akan turun ke lokasi dan meminta klarifikasi. Jika informasi ini benar, sudah mengarah pada tindakan pidana penggelapan,” kata Andre Wahyudi seusai menemui perwakilan warga.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7378 seconds (0.1#10.140)