Pencatatan meteran air PDAM gunakan ponsel
A
A
A
Sindonews.com – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Raharja Cimahi mulai mengefektifkan pelayanan pelanggan berbasis teknologi informasi (TI). Petugas catatan meteran tidak lagi menggunakan pena dan kertas, namun cukup memotret dengan telepon seluler (ponsel).
Teknologi ini menuntut PDAM Tirta Raharja yang meliputi Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung Barat (KBB) mencari cara untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Pelayanan berbasis TI dipilih untuk menekan tingkat keluhan pelanggan. Salah satu pelayanan yang kerap kali dikeluhkan pelanggan yakni kekeliruan dalam hal penghitungan meteran air atau sambungan langsung (SL).
Kepala Bagian Humas PDAM Tirta Raharja, Dadang Supriyadi mengatakan, mulai tahun ini pihaknya menggunakan teknologi Global Positioning System (GPS) yang diaplikasikan di dalam ponsel bersistem Android untuk melakukan proses penghitungan meteran SL pelanggan. Ponsel Android ini digunakan secara online dengan mengaktifkan GPS yang terkoneksi ke server yang ada di ruang khusus PDAM Tirta Raharja.
Menurut Dadang, dengan pemanfaatan TI, setiap petugas yang melakukan pencatatan penghitungan meteran dilengkapi ponsel Android dengan fitur GPS, dia akan melakukan pencatatan meteran dengan melakukan pemotretan meteran SL pelanggan. Hasil foto meteran yang menunjukkan angka-angka tertentu dikirimkan langsung ke server beserta titik koordinat tempat petugas melakukan pemotretan meteran yang kemudian diolah di server PDAM Tirta Raharja.
“Dengan begitu, tingkat akurasi penghitungannya maksimal. Dengan begitu, kami bisa meminimalisasi kesalahan penghitungan biaya yang harus dibayarkan pelanggan karena hasilnya sesuai dengan hasil pemeriksaan yang kami lakukan dengan sistem GPS yang tercatat di server kami,” Dadang di ruang kerjanya, kemarin.
Dadang menambahkan, begitu hasil pemotretan dikirim ke server beserta titik koordinat letak geografis pelanggan dan petugas ketika memeriksa, maka saat itu juga estimasi biaya yang harus dibayarkan pelanggan langsung tertera di server PDAM.
Teknologi ini menuntut PDAM Tirta Raharja yang meliputi Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung Barat (KBB) mencari cara untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Pelayanan berbasis TI dipilih untuk menekan tingkat keluhan pelanggan. Salah satu pelayanan yang kerap kali dikeluhkan pelanggan yakni kekeliruan dalam hal penghitungan meteran air atau sambungan langsung (SL).
Kepala Bagian Humas PDAM Tirta Raharja, Dadang Supriyadi mengatakan, mulai tahun ini pihaknya menggunakan teknologi Global Positioning System (GPS) yang diaplikasikan di dalam ponsel bersistem Android untuk melakukan proses penghitungan meteran SL pelanggan. Ponsel Android ini digunakan secara online dengan mengaktifkan GPS yang terkoneksi ke server yang ada di ruang khusus PDAM Tirta Raharja.
Menurut Dadang, dengan pemanfaatan TI, setiap petugas yang melakukan pencatatan penghitungan meteran dilengkapi ponsel Android dengan fitur GPS, dia akan melakukan pencatatan meteran dengan melakukan pemotretan meteran SL pelanggan. Hasil foto meteran yang menunjukkan angka-angka tertentu dikirimkan langsung ke server beserta titik koordinat tempat petugas melakukan pemotretan meteran yang kemudian diolah di server PDAM Tirta Raharja.
“Dengan begitu, tingkat akurasi penghitungannya maksimal. Dengan begitu, kami bisa meminimalisasi kesalahan penghitungan biaya yang harus dibayarkan pelanggan karena hasilnya sesuai dengan hasil pemeriksaan yang kami lakukan dengan sistem GPS yang tercatat di server kami,” Dadang di ruang kerjanya, kemarin.
Dadang menambahkan, begitu hasil pemotretan dikirim ke server beserta titik koordinat letak geografis pelanggan dan petugas ketika memeriksa, maka saat itu juga estimasi biaya yang harus dibayarkan pelanggan langsung tertera di server PDAM.
()