Produksi minyak Cepu belum bisa dinaikkan
A
A
A
Sindonews.com - Produksi minyak mentah di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, di Desa Mojodelik, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur belum bisa dinaikkan. Sebab, hingga kini hasil kajian untuk menaikkan kapasitas produksi minyak mentah belum selesai.
“Saat ini kapasitas produksi minyak mentah di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu sebanyak 20 ribu barel per hari,” ujar Deputy Development Manager PT Mobil Cepu Limited (MCL) Elviera Putri di sela penyerahan 15 ribu bibit matoa di Desa Ngunut, Kecamatan Dander, Bojonegoro, Kamis (5/4/2012).
Elviera mengatakan, fasilitas produksi di Lapangan Banyu Urip itu maksimal hanya 20 ribu barel per hari. Bila dipaksakan untuk dinaikkan kapasitas produksinya maka dikhawatirkan terjadi kerusakan yang bisa membahayakan.
Saat ini, kata Elviera, sumur produksi yang ada di Lapangan Banyu Urip adalah sebanyak 49 sumur. Untuk mencapai puncak produksi hingga 165 ribu barel per hari, kini pemerintah sedang mulai pengerjaan proyek Banyu Urip. Proyek yang menelan dana sekitar Rp6,3 triliun itu ditargetkan selesai pada 2014.
Pengeboran minyak mentah di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, diperkirakan selama 20-30 tahun ke depan. Masa puncak produksi sebanyak 165 ribu barel per hari diperkirakan selama 3-4 tahun dan setelah itu produksi minyak mentah kembali turun.
Selain menguasai Sumur Banyu Urip di Desa Mojodelik, Kecamatan Ngasem, Mobil Cepu Limited –anak perusahaan Exxon Mobil Corporation asal Amerika Serikat– itu juga menguasai sumur Alas Tuwo Barat dan sumur Alas Tuwo Timur di Kecamatan Dander dan Ngasem. Selain itu, MCL juga menguasai sumur Kedungkeris di Kecamatan Kalitidu. (ank)
“Saat ini kapasitas produksi minyak mentah di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu sebanyak 20 ribu barel per hari,” ujar Deputy Development Manager PT Mobil Cepu Limited (MCL) Elviera Putri di sela penyerahan 15 ribu bibit matoa di Desa Ngunut, Kecamatan Dander, Bojonegoro, Kamis (5/4/2012).
Elviera mengatakan, fasilitas produksi di Lapangan Banyu Urip itu maksimal hanya 20 ribu barel per hari. Bila dipaksakan untuk dinaikkan kapasitas produksinya maka dikhawatirkan terjadi kerusakan yang bisa membahayakan.
Saat ini, kata Elviera, sumur produksi yang ada di Lapangan Banyu Urip adalah sebanyak 49 sumur. Untuk mencapai puncak produksi hingga 165 ribu barel per hari, kini pemerintah sedang mulai pengerjaan proyek Banyu Urip. Proyek yang menelan dana sekitar Rp6,3 triliun itu ditargetkan selesai pada 2014.
Pengeboran minyak mentah di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, diperkirakan selama 20-30 tahun ke depan. Masa puncak produksi sebanyak 165 ribu barel per hari diperkirakan selama 3-4 tahun dan setelah itu produksi minyak mentah kembali turun.
Selain menguasai Sumur Banyu Urip di Desa Mojodelik, Kecamatan Ngasem, Mobil Cepu Limited –anak perusahaan Exxon Mobil Corporation asal Amerika Serikat– itu juga menguasai sumur Alas Tuwo Barat dan sumur Alas Tuwo Timur di Kecamatan Dander dan Ngasem. Selain itu, MCL juga menguasai sumur Kedungkeris di Kecamatan Kalitidu. (ank)
()