Harga sembako Denpasar tak terpengaruh isu BBM

Kamis, 05 April 2012 - 16:13 WIB
Harga sembako Denpasar tak terpengaruh isu BBM
Harga sembako Denpasar tak terpengaruh isu BBM
A A A
Sindonews.com - Naiknya harga sejumlah kebutuhan pokok di beberapa daerah akibat isu kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi beberapa waktu lalu, tampaknya belum berpengaruh terhadap harga sembako di sejumlah pasar di Denpasar.

Dari hasil sidak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Denpasar, belum menemukan adanya kenaikan harga signifikan di beberapa komoditas bahan makanan pokok.

Sidak yang dipimpin Kepala Bidang Kerjasama dan Perlindungan Disperindag Kota Denpasar Jarot A. Iswayudi ini, menyambangi Pasar Anyar Sari, Ubung, Denpasar Barat.

Harga bahan pokok di pasar belum ada kenaikan harga. Hanya ada kenaikan kecil pada jenis bumbu-bumbu masak. Seperti cabai yang harganya masih di atas Rp40 ribu per kg dan tomat Rp7.000 per kg.

“Isunya di masyarakat seperti di Jawa kebutuhan pokok mulai meningkat. Tapi buktinya sekarang dan sejak beberapa hari sebelumnya kami cek ke lapangan, belum ada kenaikan kok," kata Jarot disela sidak, Kamis (5/4/2012).

Meski ada kenaikan harga, namun persentasenya masih kecil. Itupun dipengaruhi oleh mekanisme dan cuaca saja sehingga dinilai wajar. Walaupun belum menemukan kenaikan mencolok namun pihaknya akan tetap melakukan pengawasan dan pembinaan pada para pedagang agar tidak melakukan spekulasi harga.

“Kami harapkan para pedagang tidak melakukan spekulasi harga. Jadi jangan baru ada isu kenaikan BBM, harga tiba-tiba dikatrol. Apalagi sampai melakukan penimbuhan bahan pokok. Ini tetap kami pantau,” tegasnya.

Selain pasar, sidak dilakukan di Toko Crystal selaku distributor beras dan minyak goreng di Jalan Bulu Indah, Denpasar. Pemilik toko Agus menuturkan harga beras tidak terjadi kenaikan harga, bahkan yang bisa kini turun menjadi Rp7.200 per kg.

Sementara minyak goreng ada kenaikan dari Rp10.200 per kg kini menjadi Rp10.800 per kg. "Penyebabnya diduga karena belum musim panen sawit ditambah Malaysia juga gagal panen,” ujar dia. (ank)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6894 seconds (0.1#10.140)