Pemerintah target 200 ribu rumah bagi buruh
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah menargetkan membangun 200 ribu rumah bagi para pekerja/buruh yang tersebar di kawasan-kawasan industri seluruh Indonesia. Pembangunan perumahan di dekat industri ini dimaksudkan mengurangi biaya transportasi dan meningkatkan kesejahteraan para buruh.
Rencana ini diwujudkan dimulai dengan kesepakatan antara Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar dengan Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz di kantor Kemenpera, Jakarta pada Kamis (5/4/2012).
“Pemerintah telah mengadakan pertemuan dengan perwakilan serikat buruh dan Apindo untuk membicarakan rumah bagi pekerja di kawasan-kawasan industri. Sehingga mengurangi biaya transportasi mereka dan meningkatkan kesejahteraan mereka karena transportasi mereka ke tempat kerja menurun," jelas Muhaimin.
Muhaimin mengatakan, upaya peningkatan kesejahteraan buruh dilakukan sejak beberapa tahun terakhir dimulai dengan membangun rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) untuk pekerja lajang di kantong-kantong industri, termasuk yang sudah berjalan baik di Batam.
“Untuk tahun ini, kita berharap melalui kerja sama dengan Menteri Perumahan Rakyat, kita akan bikin tower perumahan di daerah kantong-kantong industri Jabodetabek. Pemerintah terus mengembangkan perumahan murah untuk para pekerja dan buruh dengan harga terjangkau dari segi bantuan uang muka maupun terjangkau dari segi kredit ataupun cicilan yang diberikan untuk para buruh," paparnya.
Menurut Muhaimin, untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh, pemerintah memprioritaskan pada 3 isu utama buruh yaitu upah, perumahan dan transportasi serta jaminan sosial bagi pekerja/buruh.
Sementara itu, Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz menambahkan dalam waktu dekat ini akan diresmikan rusunawa di Batam jumlahnya 20 tower dan peletakan batu pertama untuk rumah buruh sebanyak 12 ribu di Jawa Tengah. Target 200 ribu.
“Sedangkan rusunawa di jabodetabek akan dibangun minimal 50 tower. Jadi nanti ada tower khusus untuk pekerja wanita, ada 1 tower khusus untuk pekerja laki-laki bujangan jadi daya tampungnya bisa lebih besar, 1 tower bisa mencapai 500 pekerja," kata Djan.
“Lahannya akan kita gunakan yang ada di industrial estate, nanti kita bekerja sama dengan Pemda. Sedangkan pengelolaaannya bisa diserahkan kepada Perumnas, Jamsostek ataupun Pemda," tambahnya. (bro)
()