Tak bankable, UKM harus optimalkan laporan keuangan
A
A
A
Sindonews.com - Deputi Pengembangan Kewirausahaan dan Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM Taty Ariati menganggap, peran perbankan sejauh ini dalam memberikan akses pendanaan ke Usaha Kecil Menengah (UKM) saat ini dinilai kurang maksimal.
Menurut Taty, hal tersebut dikarenakan masih banyak UKM yang kurang bankable atau memenuhi syarat-syarat perbankan. Salah satuya dalam membuat laporan keuangan dan bisnis plan kedepan.
"Cukup, namun perlu dioptimalkan. Saat ini akses perbankan sangat penting dan membantu wirausaha. Minimal dia (UKM) dapat meningkatkan modalnya dari perbankan. memang itu diharapkan dari para calon pemula wirausaha maupun yang sudah jalan atau memiliki usaha dalam skala kecil," ungkapnya saat ditemui di seusai menghadiri acara Indonesia Business and Entrepreneurship Conference (IBEC) 2012, di Plasa Bapindo, Jakarta, Sabtu (7/4/2012).
Taty mengungkapkan, hingga saat ini dari total seluruh UKM, baru 45-55 persen UKM yang mendapatkan akses ke perbankan. Melihat hal ini, dirinya berharap para UKM kedepan bisa meningkatkan kemampuannya sehingga dinilai layak oleh bank.
Meski lanjutnya saat ini pemerintah telah meluncurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan menggandeng sejumlah perbankan.
"Melihat ini, perlu adanya peningkatan kapasitas SDM dengan meningkatkan performanya sebagai wirausaha, sehingga bisa dinilai layak oleh bank," pungkasnya.
Menurut Taty, hal tersebut dikarenakan masih banyak UKM yang kurang bankable atau memenuhi syarat-syarat perbankan. Salah satuya dalam membuat laporan keuangan dan bisnis plan kedepan.
"Cukup, namun perlu dioptimalkan. Saat ini akses perbankan sangat penting dan membantu wirausaha. Minimal dia (UKM) dapat meningkatkan modalnya dari perbankan. memang itu diharapkan dari para calon pemula wirausaha maupun yang sudah jalan atau memiliki usaha dalam skala kecil," ungkapnya saat ditemui di seusai menghadiri acara Indonesia Business and Entrepreneurship Conference (IBEC) 2012, di Plasa Bapindo, Jakarta, Sabtu (7/4/2012).
Taty mengungkapkan, hingga saat ini dari total seluruh UKM, baru 45-55 persen UKM yang mendapatkan akses ke perbankan. Melihat hal ini, dirinya berharap para UKM kedepan bisa meningkatkan kemampuannya sehingga dinilai layak oleh bank.
Meski lanjutnya saat ini pemerintah telah meluncurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan menggandeng sejumlah perbankan.
"Melihat ini, perlu adanya peningkatan kapasitas SDM dengan meningkatkan performanya sebagai wirausaha, sehingga bisa dinilai layak oleh bank," pungkasnya.
()