BI sosialisasi uang di Kepulauan Seribu
A
A
A
Sindonews.com - Bank Indonesia (BI) melakukan sosialisasi uang yang beredar di masyarakat. Kali ini BI melakukannya di lima pulau di wilayah Kepulauan Seribu. Kelima pulau yang dituju BI, yakni Pulau Tidung, Pulau Pramuka, Pulau Untung Jawa, Pulau Panggang, Pulau Harapan, dan di pesisir wilayah Jakarta Utara meliputi wilayah Dadap, Kamal Muara, Kapuk Muara, Pluit, dan Penjaringan.
"Layanan kas keliling tersebut akan melakukan penukaran uang rupiah, uang lusuh (uang tidak layak edar) dengan uang layak edar atau uang pecahan besar dengan pecahan kecil," tutur Direktur Direktorat Pengedaran Uang BI Gatot Sugiono S, Senin (9/4/2012).
Dijelaskannya, pada kali ini pihak BI menggandeng Polisi Air (Pol Air) dalam melakukan sosialisasi tersebut. Di mana tujuan dari sosialisasi tersebut untuk mendorong kebijakan clean money policy, sebagai upaya pencapaian misi BI di bidang sistem pembayaran tunai.
"Ini juga memenuhi kebutuhan uang rupiah di masyarakat dalam jumlah nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu, dan dalam kondisi layak edar," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Kepulauan Seribu Natsir Sabara mengatakan bila sosialisasi mengenai uang dari BI ini rutin dilaksanakan setiap tahun. "Kali ini ada lima titik yang diadakan, dan Pulau Tidung menjadi yang pertama, yakni dalam hal penukaran uang," kata Natsir.
BI juga menyiapkan modal kerja sebesar Rp1,5 miliar untuk melakukan layanan kas keliling di Kepulauan Seribu yang terdiri dari berbagai pecahan, khususnya uang pecahan kecil.
Selain itu, pihak BI juga menyosialisasikan ciri-ciri keaslian uang rupiah kepada masyarakat, instansi atau pelajar, serta menyerahkan bantuan sosial kepada masyarakat.
Sebagai informasi, berdasarkan hasil survei dan masukan stakeholder, di wilayah perbatasan dan terpencil, antara lain daerah kepulauan, tingkat kualitas uang relatif kurang baik dan terbatasnya akses masyarakat ke perbankan. Misalnya di Kabupaten Kepulauan Seribu hanya memiliki satu bank dengan status kantor kas. (ank)
"Layanan kas keliling tersebut akan melakukan penukaran uang rupiah, uang lusuh (uang tidak layak edar) dengan uang layak edar atau uang pecahan besar dengan pecahan kecil," tutur Direktur Direktorat Pengedaran Uang BI Gatot Sugiono S, Senin (9/4/2012).
Dijelaskannya, pada kali ini pihak BI menggandeng Polisi Air (Pol Air) dalam melakukan sosialisasi tersebut. Di mana tujuan dari sosialisasi tersebut untuk mendorong kebijakan clean money policy, sebagai upaya pencapaian misi BI di bidang sistem pembayaran tunai.
"Ini juga memenuhi kebutuhan uang rupiah di masyarakat dalam jumlah nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu, dan dalam kondisi layak edar," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Kepulauan Seribu Natsir Sabara mengatakan bila sosialisasi mengenai uang dari BI ini rutin dilaksanakan setiap tahun. "Kali ini ada lima titik yang diadakan, dan Pulau Tidung menjadi yang pertama, yakni dalam hal penukaran uang," kata Natsir.
BI juga menyiapkan modal kerja sebesar Rp1,5 miliar untuk melakukan layanan kas keliling di Kepulauan Seribu yang terdiri dari berbagai pecahan, khususnya uang pecahan kecil.
Selain itu, pihak BI juga menyosialisasikan ciri-ciri keaslian uang rupiah kepada masyarakat, instansi atau pelajar, serta menyerahkan bantuan sosial kepada masyarakat.
Sebagai informasi, berdasarkan hasil survei dan masukan stakeholder, di wilayah perbatasan dan terpencil, antara lain daerah kepulauan, tingkat kualitas uang relatif kurang baik dan terbatasnya akses masyarakat ke perbankan. Misalnya di Kabupaten Kepulauan Seribu hanya memiliki satu bank dengan status kantor kas. (ank)
()